14 Destinasi Baru dari Changi, Singapura

Rabu, 31 Desember 2025 18:06 WIB

Penulis:Pratiwi

changi.jpg

SINGAPURA (sijori.id) - Destinasi wisata ikonik dunia seperti Tembok Besar China atau Menara Eiffel Paris tetap menjadi magnet bagi pelancong global. Namun, di balik kemegahan lokasi-lokasi populer itu, muncul tren baru di kalangan wisatawan: menjelajah destinasi yang belum banyak dibicarakan, lebih tenang, tetapi kaya cerita dan pengalaman.

Kini, perjalanan menuju tempat-tempat “jalur sepi” tersebut semakin mudah. Sepanjang 2025, Bandara Changi Singapura menambah 14 kota tujuan baru dengan penerbangan langsung. Mulai dari kota-kota di jalur Sutra kuno, pantai berpasir merah muda, hingga kota budaya dengan warisan sejarah yang kuat, semuanya kini hanya berjarak satu penerbangan.

Salah satu tujuan yang menarik perhatian adalah Lanzhou, kota di tepi Sungai Kuning yang menawarkan lanskap urban berpadu sejarah Jalur Sutra. Dari Taman Pagoda Putih hingga Jembatan Zhongshan yang ikonik, kota ini menjadi gerbang menuju Bingling Temple Grottoes yang masuk daftar UNESCO.

Di Yichang, wisatawan dapat menyaksikan langsung Bendungan Tiga Ngarai—pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia—sekaligus menyusuri Sungai Yangtze dengan kapal pesiar, menikmati ngarai dramatis dan situs budaya kuno.

Indonesia juga masuk dalam daftar destinasi baru yang mudah dijangkau. Padang menawarkan perpaduan kuliner legendaris, pantai Samudra Hindia, hingga kekayaan budaya Minangkabau. Sementara Labuan Bajo memikat dengan Taman Nasional Komodo, Pink Beach, dan panorama pulau-pulau kecil yang kian mendunia.

Dari Eropa, Wina tampil sebagai kota klasik yang tetap hidup dan modern. Istana, museum seni, gereja bersejarah, hingga pasar kuliner menjadi bagian dari denyut kota yang tak hanya berkutat pada masa lalu.

Di Asia Timur, Harbin dikenal lewat Festival Es dan Salju yang spektakuler, sementara Zhangjiajie memukau lewat lanskap pilar batu raksasa yang menginspirasi film Avatar. Dali dan Changchun menawarkan pesona kota bersejarah dengan tata ruang hijau dan identitas budaya yang kuat.

Asia Selatan dan Asia Tenggara turut melengkapi daftar. Vijayawada di India hadir sebagai kota ziarah di tepi Sungai Krishna, Kota Bharu memperlihatkan wajah budaya Melayu Kelantan yang kental, dan Nha Trang memanjakan wisatawan dengan pantai tropis serta resor modern.

Tidak ketinggalan Ulaanbaatar, Mongolia, yang menyuguhkan kisah bangsa nomadik, museum sejarah, dan pengalaman menginap di ger tradisional, serta Semarang, kota pelabuhan di Jawa Tengah dengan perpaduan Kota Lama, Pecinan, dan warisan budaya lintas zaman.

Dengan semakin luasnya jaringan penerbangan langsung dari Singapura, tahun 2026 menjadi momen ideal untuk menjelajah destinasi-destinasi baru yang menawarkan pengalaman segar—jauh dari hiruk-pikuk, tetapi kaya akan keunikan. (*)