25 Tahun Kelola Air di Batam, ATB, Kini, Kelola Air Bersih di KEK Sei Mangkei

Senin, 13 Februari 2023 10:45 WIB

Penulis:Pratiwi

Editor:Pratiwi

lokasi.jpg

 

 

 

BATAM (sijori.id) - Adhya Tirta Batam (ATB) adalah perusahaan pengelola air bersih swasta yang ada di Indonesia. ATB selama 25 tahun telah memenuhi kebutuhan air bersih di Pulau Batam. Pada November 2020 lalu konsensi 25 tahun itu telah berakhir. ATB tidak lagi mengelola air bersih di Batam. Saat ini pengelolaan air dilakukan oleh BP Batam yang dulu memberi konsensi.

Lalu apa kabar dengan ATB?

Selama 2 tahun belakangan relatif senyap pemberitaan tentang ATB. ATB telah bermetamorfosis untuk berbisnis, tentap tentang air, di berbagai kota di tanah air. ATB mengubah sesanti menjadi For Indonesia.

ATB mengaku, saat ini, mengelola air bersih di 4 kota di Indonesia, di Bandung, Palembang, Lampung dan Medan.

Kabar terbaru datang dari Kawasan Ekonomi Eksklusif, Sei Mangkei, Sumatera Utara. Tepatnya di Kanbupaten Simalungun.

Pada 1 Februari 2023, ATB ditetapkan sebagai pemenang pengelola air bersih dengan harga penawaran Rp 4.200 per meter kubik.

Pekerjaan yang diemban ATB adalah perencanaan, pembiayaan, pembangunan dan pengoperasian water treatment plant (WTP) tahap II dengan kapasitas 900 meter kubik per jam.  

Apa itu KEK Sei Mangkei?
 
Kawasan  Ekonomi  Khusus  (KEK)  Sei  Mangkei ditetapkan  melalui  Peraturan  Pemerintah Nomor  29  Tahun  2012  pada  tanggal  27 Februari 2012 dan merupakan KEK pertama di Indonesia  yang  telah diresmikan beroperasi oleh  Presiden  Joko  Widodo  pada  27  Januari 2015.  KEK Sei Mangkei yang berlokasi di Provinsi Sumatera Utara memiliki kegiatan utama berupa industri pengolahan kelapa sawit, pengolahan karet, pariwisata dan logistik. KEK Sei Mangkei difokuskan untuk menjadi pusat pengembangan industri kelapa sawit dan karet hilir berskala besar dan berkualitas internasional.

Sebagai kawasan industri yang berada di sentra bahan baku berbasis agro dan dekat dengan Selat Malaka, KEK Sei Mangkei juga memiliki bisnis pendukung yaitu logistik dan pariwisata.

Dengan total luas lahan sebesar 2.002,7 ha, KEK Sei Mangkei terbuka akan potensi industri lainnya terutama di sektor hilir dengan nilai tambah yang tinggi.

KEK Sei Mangkei didukung dengan infrastruktur di dalam dan luar kawasan. Akses dari KEK Sei Mangkei ke jalan lintas Sumatera kurang lebih 10 km, jarak ke Pelabuhan Kuala Tanjung kurang lebih 40 km dan jarak ke Bandara Internasional Kualanamu kurang lebih 110 km.

KEK Sei Mangkei ini diproyeksikan dapat menarik total investasi sebesar Rp129 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 83.304 Orang pada tahun 2031. (*)