bp batam
Rabu, 29 September 2021 22:41 WIB
Penulis:Pratiwi
Editor:Pratiwi
BATAM (sijori.id) - BP Batam meluncurkan sistem perizinan online terpadu di Hotel Planet Holiday, Senin (27/9/2021) malam.
Pada kesempatan itu Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi, memaparkan rencana pengembangan Batam untuk jangka panjang.
Rencana pertama, pengembangan Pelabuhan Batuampar.
”Pelabuhan Batuampar baru 450 TEUs kapasitasnya. Target kami capai 2 hingga 6,7 juta TEUs. Kalau ingin dicapai, maka harus ada perubahan demi perubahan,” kata Rudi di depan para tamu undangan acara tersebut.
"Pengembangan pelabuhan sangat penting, karena platform digital, Batam Logistic Ecosystem (BLE) sudah diluncurkan. Ketika sistem sudah siap, maka tinggal menata kembali infrastrukturnya. Ini harus tertata rapi. Seluruh operasi harus ikuti sistem ini, sehingga tidak ada lagi biaya logistik yang tinggi,” jelasnya.
Kedua, yakni pengembangan Bandara Hang Nadim. ”Kami sendiri tidak mampu mengelola karena tidak punya uang cukup. Setahun lebih lelangnya, ada pemenangnya yakni konsorsium Angkasa Pura, Wika, dan Incheon. Dengan begitu, kita dapat kembangkan satu terminal baru yakni terminal dua. Anggarannya Rp 6,89 triliun,” ungkapnya lagi.
”Bandara ini bisa jadi yang terbaik di Indonesia,” tuturnya.
Rudi juga mengungkapkan bahwa sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41/2021 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB), maka BP Batam memiliki kewenangan terhadap pengelolaan usaha hilir minyak dan gas di kawasan free trade zone (FTZ) Batam. Tujuannya adalah agar dapat menekan harga avtur yang tergolong mahal di Batam.
”Avtur dan segala macamnya di PP 41 dapat wewenang segera selesaikan. Kalau bandara indah, tapi tiket mahal, nanti orang tidak datang,” jelasnya.
Lalu, BP Batam juga akan membenahi akses menuju bandara dan pelabuhan.
”Kami akan benahi. Dari Batuampar hingga bandara nanti dibuka lima lajur. Dalam PP 41, keduanya direncanakan sebagai hub logistik. Ditambah lagi ada bangun kargo 1 hektare di bandara. 2023 ditargetkan selesai,” sebutnya.
Ketiga, pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Sekupang.
”Kami akan sempurnakan terus rumah sakit kita. Dengan ajukan KEK, maka dapat wewenang penuh boleh hire (mempekerjakan) jasa SDM dan alatnya dari luar negeri, sehingga standar kedokteran pun akan semakin tinggi.
Keempat, pengembangan dam sebagai lokasi dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Seperti yang diketahui, Sunseap dari Singapura dan Toba Bara Energi telah mencapai kesepakatan membangun PLTS di Waduk Duriangkang dan Waduk Tembesi.
”Kalau ini terwujud, maka tenaga listrik yang gunakan bahan bakar fosil yang mencemari lingkungan bisa dikurangi. Selain itu, di atas rumah-rumah nanti akan dibangun panel tenaga surya. Kami tengah siapkan regulasinya. Sehingga nanti, saat siang listrik pakai cahaya matahari, dan malam gunakan listrik PLN,” ungkapnya.
Kelima, pasca sistem perizinan terpadu diluncurkan, Rudi mengungkapkan rencana pembangunan Gedung Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) terpadu di samping Gedung Sumatera Promotion Center (SPC) Batam Center.
”Di sebelah SPC nanti akan dibangun gedung. Seluruh perizinan instansi vertikal nanti bisa diletak di gedung baru tersebut. Nanti urusan perizinan tidak perlu ke saya lagi, tapi cukup di Direktur PTSP. Ini kita lakukan untuk songsong Batam ke depan agar lebih baik,” terangnya. (*)
Bagikan
bp batam
3 bulan yang lalu