504 KK Rempang Ikuti Pelatihan Transmigrasi di Batam

Selasa, 04 November 2025 14:39 WIB

Penulis:Pratiwi

transmigran.jpg
Amsakar bersama seorang calon transmigran.

BATAM (sijori.id) – Suasana semangat terasa di Batalyon Infanteri 10/Satria Bhumi Yudha, Senin (3/11/2025). Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, resmi membuka Kick Off Pelatihan Calon Transmigran yang diikuti ratusan warga asal Rempang Eco-City.

Didampingi Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra, Amsakar menyebut pelatihan ini menjadi langkah penting untuk menyiapkan 504 kepala keluarga (KK) sebagai calon transmigran yang tangguh dan berdaya saing.

“Program ini bukan sekadar pemindahan penduduk, tapi upaya membentuk masyarakat yang mandiri dan siap membangun kehidupan baru,” ujarnya.

Pelatihan yang digelar hasil kolaborasi BP Batam dan pemerintah pusat itu tak hanya fokus pada penguatan ekonomi, tetapi juga pembentukan karakter. Tujuannya jelas: agar warga Rempang mampu beradaptasi dan tumbuh di wilayah baru dengan semangat gotong royong.

Amsakar berharap para peserta menjadi motor penggerak ekonomi baru di kawasan Rempang. “Kebijakan pemerintah harus kita maknai dengan baik. Program ini untuk menciptakan kesejahteraan dan pusat pertumbuhan ekonomi baru,” tegasnya.

Ia optimistis, pelatihan tersebut menjadi pondasi awal bagi warga dalam membangun kehidupan yang berdikari. Dengan dukungan sarana dan prasarana lengkap, baik fasilitas umum maupun sosial, Amsakar meyakini era baru transmigrasi ini bakal menciptakan masyarakat yang produktif dan sejahtera.

“Pemerintah ingin seluruh calon transmigran lebih produktif dan memiliki taraf hidup yang lebih baik,” tambahnya. (*)

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Politik dan Hukum Kementerian Transmigrasi, Prima Idwan Mariza, menjelaskan pelatihan ini merupakan bagian dari program transmigrasi nasional.

Secara total, sebanyak 1.394 kepala keluarga (KK) dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti pelatihan secara serentak, termasuk 504 KK dari Rempang Eco-City.

“Transmigrasi masa kini bukan hanya soal berpindah tempat, tapi tentang membangun kehidupan baru yang lebih sejahtera dan berdaya,” kata Prima. (*)