bank digital
Kamis, 08 Juli 2021 11:14 WIB
Penulis:Tyo S
JAKARTA, Jogjaaja.com – Belakangan ini, muncul istilah bank digital. Istilah tersebut memicu sejumlah pertanyaan. Lalu, apa sebenarnya perbedaan bank digital dengan layanan digital yang dimiliki bank konvensional saat ini?
Customer Solutions Retail Loan Division Head PT Bank OCBC NISP Tbk, Rudy Sutjiawan menjelaskan pengertian dasar dari kedua istilah di atas. Pertama, bank digital model bisnis bank yang menyediakan atau menjalankan kegiatan usaha utamanya melalui saluran elektronik.
Utamanya memanfaatkan aplikasi mobile banking dengan keberadaan kantor fisik yang terbatas (minimal) atau bahkan tanpa kantor fisik bank. Secara umum, bank digital cukup memiliki satu kantor yakni kantor pusat untuk menjalankan kegiatan usahanya secara digital.
“Model bisnis ini banyak dipilih untuk dikembangkan karena cenderung memiliki biaya operasional yang rendah dikarenakan tanpa alokasi pengadaan channel fisik (kantor cabang) dan dialihkan kepada pengembangan infrastruktur digital,” tulis Rudi dikutip dari Trenasia.com, jejaring media Jogjaaja.com, Kamis 8 Juli 2021.
Dalam menjaring nasabah, bank digital menargetkan segmen nasabah yang lebih luas dan mengutamakan kemudahan transaksi.
Kedua, bank konvensional dengan layanan digital. Umumnya, bank tipe ini dilengkapi dengan kemampuan Digital Banking seperti Internet/Mobile Banking. Mulai dari on boarding nasabah (pembuatan rekening) sampai dengan transaksi bahwa pengelolaan investasi melalui digital channel.
Akan tetapi, bank konvensional ini tetap mempunyai channel layanan fisik seperti ATM dan Cabang/Kantor Kas untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang lebih beragam dan kompleks.
Bank konvesional dengan layanan digital pada umumnya mempunyai segmentasi nasabah yang lebih luas mulai dari payroll, mass, emerging affluent, premier bahkan private dengan kebutuhan dan karakteristik yang berbeda bagi setiap segmentasi.
Berdasarkan hasil riset internal yang dilakukan Bank OCBC NISP, bank dengan layanan digital bisa mengakomodasi kebutuhan nasabah yang beragam. Mulai dari kebutuhan yang sederhana seperti transaksi untuk kebutuhan sehari-hari maupun yang lebih kompleks untuk berdiskusi dengan bank terkait pengelolaan keuangannya.
“Oleh karenanya mobile aplikasi yang dimiliki oleh Bank umum dengan kapasitas layanan digital ini dapat digunakan oleh semua segmen,” jelasnya. (*)
Bagikan