batamindo
Rabu, 11 Juni 2025 23:59 WIB
Penulis:Pratiwi
Editor:Pratiwi

BATAM (sijori.id) — Ada semangat baru yang berdenyut di halaman SDN 009 Sei Beduk, Kelurahan Muka Kuning, Batam. Sekolah dasar satu-satunya di wilayah ini kini memiliki wajah baru di salah satu sudutnya: sebuah sanggar seni yang direnovasi lewat program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) PT Batamindo Investment Cakrawala (BIC).
Renovasi itu bukan sekadar proyek infrastruktur. Ia menjelma menjadi ruang tumbuh baru bagi ratusan siswa.
“Kami menyadari bahwa lingkungan pendidikan di sekitar kawasan industri perlu mendapat perhatian,” kata General Manager BIC, Mook Sooi Wah, saat peresmian sanggar pada Senin, 10 Juni 2025. Seremoni sederhana itu digelar bersamaan dengan acara pelepasan siswa kelas VI angkatan ke-8, ditandai pemotongan tumpeng oleh Kepala Sekolah Endang Sri Endang Ayu, Ketua Komite Sekolah Musrin, dan perwakilan BIC, Muhammad Arief.
Mook menegaskan bahwa keterlibatan dunia usaha dalam pendidikan dasar adalah investasi jangka panjang. “Kami ingin anak-anak di sekitar kawasan industri memiliki kesempatan berkembang secara akademik maupun non-akademik,” ujarnya.
Sekolah ini memang tidak jauh dari gerbang utama Kawasan Industri Batamindo—zona ekonomi yang menggeliat sejak awal 1990-an. Berdiri sejak 2013, SDN 009 Sei Beduk telah meluluskan delapan angkatan. Dan sejak awal, relasi antara sekolah dan industri ibarat urat nadi dan jantung.
Menurut Musrin, ketua komite sekolah, Batamindo bukan kali ini saja turun tangan. “Dulu kami dibantu meja, kursi, lemari, dan perlengkapan kelas. Sekarang kami dibantu untuk sanggar seni,” katanya.
Sanggar ini dirancang sebagai ruang ekspresi. Anak-anak akan menggunakannya untuk latihan tari, musik, hingga pertunjukan seni dan budaya. Kepala Sekolah Endang Ayu menyebut fasilitas ini sebagai ruang penting untuk menyalurkan potensi siswa. “Sanggar ini akan dimanfaatkan seoptimal mungkin dalam kegiatan sekolah,” ucapnya.
Sekolah berencana menggelar berbagai program seni yang melibatkan siswa lintas kelas. Harapannya, ruang baru ini bukan hanya melatih bakat, tapi juga membentuk karakter. Sebab, di tengah geliat mesin dan beton industri, anak-anak di Muka Kuning tetap membutuhkan ruang untuk merayakan warna-warni imajinasi mereka. (***)
Bagikan