BPH Migas Menjamin Kecukupan Energi Selama Libur Akhir Tahun

Sabtu, 16 Desember 2023 14:46 WIB

Penulis:Pratiwi

IMG-20231215-WA0056.jpg

JAKARTA - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) membentuk posko nasional sektor ESDM untuk momen Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 selama periode 15 Desember hingga 8 Januari 2024.

Kepala BPH Migas Erika Retnowati mengatakan adanya posko dibuat untuk koordinasi, pengawasan, penyediaan, pendistribusian BBM, gas, pasokan listrik, serta antisipasi kebencanaan geologi.

“Pelaksanaan posko terhitung 15 Desember sampai 8 Januari 2024 dan akan bertempat di gedung BPH Migas lantai 4,” ungkapnya saat konferensi pers, Jumat 15 Desember 2023.

Lebih lanjut, Erika menjelaskan selama posko Nataru berlangsung, BPH Migas dan PT Pertamina (Persero)  menyiagakan 114 terminal BBM, lebih dari 7.400 SPBU, 71 Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU), serta menyiagakan fasilitas tambahan di wilayah dengan permintaan tinggi.
 

Ketahanan Energi Aman

Dari sisi stok BBM dalam keadaan aman baik gasoline, gasoil, kerosin, maupun avtur, dengan ketahanan di atas 17 hari. Namun  BPH Migas memperkirakan permintaan gasoline naik 4%, gasoil turun 3,6%, avtur naik 6%, dan BBM industri turun 9%.

Lebih lanjut untuk Kementerian ESDM akan menyiagakan 23 terminal LPG, 667 SPPBE, dan 4.972 agen LPG. Adapun prognosa ketahanan stok LPG dalam posisi aman dengan coverage day rata-rata 18 hari.

Secara umum, kata Erika, penyaluran gas bumi untuk kebutuhan masyarakat mencapai 897 BBTUD selama Nataru yang akan melayani 3.019 pelanggan komersial dan industri.

Lebih lanjut Erika menyampaikan prognosa kondisi pasokan tenaga listrik di Jawa Bali Sumatera Kalimantan dan sebagian wilayah Indonesia Timur, pada tanggal 25 Desember 2023 juga dalam kondisi aman dan keamanan listrik terus disiapkan oleh pemerintah.

Tak ketinggalan tangga darurat bencana geologi juga disiagakan untuk merespon dengan cepat setiap bencana yang terjadi dalam 24 jam. Peningkatan kewaspadaan terkait pemantauan gunung api secara cermat sudah dilakukan terutama kepada gunung api aktif. (*)