Bupati Semarang Ajak Petani Kurangi Penggunaan Pupuk Kimia

Rabu, 19 Juli 2023 21:30 WIB

Penulis:Pratiwi

WhatsApp-Image-2023-07-18-at-07.54.26.jpeg
Bupati Semarang

 

SEMARANG (sijori.id) - Bupati Semarang Ngesti Nugraha berkomitmen melaksanakan gerakan pemurnian tanah. Program tersebut dimaksudkan untuk membersihkan tanah dari berbagai zat kimia.  Hal itu disampaikanya saat melakukan panen raya padi bersama gabungan kelompok tani (Gapoktan) Mandiri Desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang Senin 17 Juli 2023.

“Program ini juga untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia. Kami dorong petani untuk membuat pupuk organik bersama para penyuluh,” ujar Ngesti dikutip TrenAsia.com, jejaring media sijori.id dari situs resmi Pemprov Jateng, Selasa 18 Juli 2023.

Ngesti juga memberikan pemahaman soal pengolahan pupuk organik kepada para siswa SMK Pertanian. Hal itu supaya mereka mengetahui manfaat pupuk kandang yang diolah secara bertahap hingga kemudian dapat digunakan pada sebuah lahan.

Sementara itu, Ketua Gapoktan Mandiri Ismail Saleh menjelaskan bahwa penggunaan pupuk kandang bersama pupuk kimia dimaksudkan untuk mengembalikan kesuburan tanah.

Pria yang akrab disapa Ismail juga membandingkan sebuah lahan yang pemupukannya organic murni dan juga setengah organik.

“Di lahan seluas 1.500 meter dengan pola organik murni, diperoleh hasil panen 1,7 ton gabah kering panen (GKP). Sedangkan di lahan dengan pemupukan berimbang antara pupuk kandang dan kimia, diperoleh hasil 11 ton,” ujarnya.

Kendati begitu, Koordinator Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Tuntang Hety Rusmini menegaskan, para penyuluh siap mendampingi para petani memanfaatkan pupuk organik.

“Hasil panen varietas unggul Mapan 05 dengan pemupukan berimbang terbukti sangat bagus. Dari potensi 12 ton per hektare, kemarin kita ubin bisa mencapai 10,9 ton,” terangnya.
 

Alokasi Pupuk Subsidi Jateng 2023  

Sebelumnya, pada 07 Februari 2023, Kementerian Pertanian telah memberikan jatah pupuk subsidi sebanyak 1.165.609 ton bagi Provinsi Jawa Tengah.

Jumlah itu terdiri dari pupuk Urea sebanyak 744.010 ton atau 116 persen dari kebutuhan. Sementara, pupuk jenis NPK sebanyak 420.799 ton atau 52 persen dari kebutuhan dan pupuk NPK Khusus sebanyak 800 ton atau 22 persen dari kebutuhan.

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jawa Tengah Supriyanto mengatakan, pupuk tersebut akan dibagikan kepada petani sesuai dengan skema yang diatur oleh Kementan RI.

Sementara itu, pada 2022 Jateng memperoleh jatah 1,57 juta ton atau naik 10,04% bila dibandingkan jatah pada 2021 sebanyak 1,4 juta ton.  (*)