BYD
Jumat, 09 Februari 2024 22:21 WIB
Penulis:Pratiwi
JAKARTA - Perusahaan kendaraan listrik asal China, BYD, sudah resmi berinvestasi di Indonesia dengan nilai US$1,3 miliar atau setara Rp20,3 triliun. Pabrikan mengungkap akan membangun fasilitas produksi di Indonesia pada tahun ini.
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pun mengaku tidak lagi menunggu kepastian investasi dari perusahaan Elon Musk yaitu Tesla.
"Sudah ada BYD kok, BYD tidak jelek, bagus. Kalau Tesla mau datang silakan, kalau tidak mau ya silakan juga," katanya saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) pada Rabu, 7 Februari 2024.
Masuknya BYD ke RI menjadi langkah untuk memulai penjualan di Indonesia hampir pasti akan disertai dengan rencana membangun pabrik perakitan di negara ini.
Seperti diketahui, pada Desember lalu, Indonesia menerapkan kebijakan penghapusan bea masuk dan pajak mewah untuk produsen EV yang setuju untuk memproduksi di dalam negeri.
Saat ini, semua pabrik perakitan penuh BYD berada di China. Tetapi pabrik di Thailand akan dibuka dalam beberapa bulan, dengan pabrik di Brasil dan Hungaria yang direncanakan. Selain Indonesia, BYD juga telah membahas kemungkinan beroperasi di Vietnam.
Kerja sama Lain Tesla
Lebih jauh kata Luhut, Tesla akan bekerja sama dengan salah satu produsen nikel di Indonesia, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) untuk menyediakan pasokan bahan baku yang belum bisa disebutkan produknya.
Selain itu, alih-alih mendirikan pabrik kendaraan listrik di Indonesia, Elon Musk juga akan berinvestasi di Indonesia melalui anak usahanya yang lain, Starlink. Investasinya akan ditempatkan di IKN Nusantara.
Proyek Starlink, juga akan menyediakan jaringan internet kepada puskesmas-puskesmas yang berada di sekitar IKN. Hal ini menyusul perintah Presiden Jokowi agar pelayanan kesehatan di pedesaan itu meningkat. (*)
Bagikan