China Ubah Aturan One-Pedal Driving Mobil Listrik

Jumat, 26 Desember 2025 13:46 WIB

Penulis:Pratiwi

pedal.jpg

Regulator China resmi menetapkan standar nasional baru bertajuk GB 21670–2025 yang mengatur sejumlah aspek keselamatan kendaraan listrik. Aturan ini akan diberlakukan secara bertahap. Namun perlu ditegaskan sejak awal, China tidak melarang one-pedal driving. Yang dilarang adalah menjadikan fitur tersebut sebagai pengaturan bawaan pabrik pada mobil listrik dan kendaraan elektrifikasi baru, mulai 1 Januari 2027.

Artinya, jika sebuah mobil tetap dibekali fitur one-pedal driving, pengemudi masih bebas memilih dan menggunakannya. Hanya saja, fitur itu tidak lagi aktif secara otomatis saat kendaraan keluar dari pabrik.

One-pedal driving sendiri merupakan gaya berkendara yang banyak digemari pengguna mobil listrik. Dalam mode ini, pengemudi cukup menggunakan pedal akselerator untuk mengatur laju kendaraan. Saat pedal gas dilepas, sistem regenerative braking langsung bekerja, memperlambat mobil hingga berhenti tanpa perlu menginjak pedal rem.

Sistem tersebut mengubah energi gerak menjadi listrik yang dikembalikan ke baterai. Dengan cara ini, energi yang biasanya terbuang sebagai panas pada rem konvensional dapat dimanfaatkan kembali, sehingga jarak tempuh kendaraan menjadi lebih efisien. Tak heran jika banyak pengguna mobil listrik menyukai one-pedal driving.

Namun, regulator China menilai tidak semua pengemudi memahami sepenuhnya cara kerja sistem tersebut. Sejumlah studi menunjukkan, pengemudi bisa terlalu bergantung pada pengereman regeneratif yang kuat dan justru terlambat menginjak pedal rem saat dibutuhkan pengereman maksimal. Kekhawatiran inilah yang menjadi dasar perubahan kebijakan tersebut.

Prinsip serupa sebenarnya sudah diterapkan oleh beberapa produsen, seperti Porsche pada Taycan, yang mengintegrasikan pengereman regeneratif langsung ke pedal rem, bukan sepenuhnya mengandalkan one-pedal driving.

Meski larangan setelan bawaan pabrik baru berlaku pada 2027, sebagian aturan akan diterapkan lebih awal. Mulai 1 Januari 2026, mobil listrik yang menggunakan pengereman regeneratif dengan perlambatan lebih dari 1,3 meter per detik kuadrat wajib menyalakan lampu rem. Aturan ini bertujuan memberi peringatan jelas kepada pengendara lain saat mobil melambat secara signifikan meski tanpa injakan rem.

Selain itu, seluruh kendaraan listrik yang diproduksi di China juga wajib dilengkapi sistem anti-lock braking system (ABS). Teknologi ABS mencegah roda terkunci saat pengereman keras, meningkatkan kendali kendaraan, memperpendek jarak berhenti, serta menekan risiko kecelakaan.

Dengan standar baru ini, China menegaskan fokusnya pada keselamatan, tanpa sepenuhnya menghilangkan teknologi yang menjadi keunggulan mobil listrik. (*)