Denmark Lirik Inves di Batam

Selasa, 14 Desember 2021 13:48 WIB

Penulis:Pratiwi

lampu-jalan.jpg
undefined

 

BATAM (sijori.id) - Denmark pun melirik untuk investasi energi listri di Pulau Batam.

Hal ini terbersit pada kunjungan  perwakilan Kedutaan Besar Denmark untuk Indonesia, bersama Copenhagen Infrastructure Partners (CIP) atau PT Sanitec Pradana Teknik ke Badan Pengusahaan (BP) Batam, beberapa waktu lalu.

Perwakilan dari salah satu negeri skandinavia itu inginberdiskusi mengenai potensi kerja sama investasi di bidang solar panel, pengelolaan air dan limbah, serta green port.

Konsulat Bagian Komersial Kedubes Denmark, Jepsen Jacob Kohl, mengungkapkan ketertarikannya dan ingin mengetahui lebih lanjut peluang kerja sama yang dapat dibangun CIP atau Sanitec bersama BP Batam nantinya.

"Melihat letak Batam strategis, dekat dengan Singapura, yang memiliki peluang bisnis bagus kedepannya. Tidak hanya itu, Batam memiliki banyak waduk yang berpotensi di bidang floating solar system. Hal ini sangat bermanfaat dan dapat menghemat energi,” ujarnya.

Oleh karena itu, direncanakan akan dilakukan kunjungan lebih lanjut pada Januari 2022 mendatang.

CIP atau Sanitec didirikan pada 2012 oleh senior executive dari industri energi. Perusahaan ini lebih merujuk pada investasi di berbagai aset terbarukan seperti aset infrastruktur energi.

Sementara itu, VP Business Development PT Sanitec Pradana Teknik, Heru Kuswanto, mengatakan, track record yang sudah terbentuk dalam pengembangan proyek solar and wind secara global, CIP mampu membawa proyek untuk beroperasi lebih cepat dengan kerja sama yang erat dengan pengembangan lokal. Batam merupakan salah satu lokasi strategis yang dituju untuk mengembangkan proyek floating solar system.

CIP telah menunjukkan pengalaman di bidang investasi solar, offshore dan onshore yang luas, seperti kerja sama Vietnam Offshore Wind, Brazil Solar PV, and Poland Biomass. Maka dari itu, mereka berharap dapat menjalin kerja sama dengan BP Batam dalam mengembangkan proyek floating solar system.

Kepala Pusat Pengembangan KPBPBB dan KEK BP Batam, Irfan Syakir, menjelaskan BP Batam saat ini sudah melakukan fakta kerja sama bersama dengan investor. Ia mengatakan potensi floating solar di Waduk Duriangkang nantinya 20% akan membantu supply kebutuhan energi Batam dan 80% akan berorientasi ekspor.

“Waduk lainnya yang ada di Batam, yaitu waduk Tembesi, yang merupakan waduk terbesar kedua setelah waduk Duriangkang juga telah melaksanakan MoU. Sejauh ini, sudah ada 11 investor yang tertarik pada sektor solar panel di waduk lainnya,” ujarnya.

Sedangkan Direktur Badan Usaha Fasilitas dan Lingkungan, Binsar Tambunan, mengemukakan, Denmark dapat menangkap peluang investasi dibidang pengelolaan limbah atau Waste Water Treatment Plant (WWTP). Hal ini sejalan dengan rencana BP Batam dalam pengembangan green city dan smart city. (*)