denmark
Selasa, 14 Oktober 2025 13:10 WIB
Penulis:Pratiwi

KOPENHAGEN (sijori.id) — Pemerintah Denmark mengumumkan langkah besar dalam memperkuat pertahanan nasional dan kawasan Arktik dengan memesan 16 unit tambahan jet tempur Lockheed Martin F-35A Lightning II. Pembelian ini menjadi bagian dari kesepakatan keamanan nasional baru senilai 29 miliar kroner, atau sekitar Rp66 triliun, untuk memperkuat armada udara dan memperluas kehadiran strategis di wilayah utara.
Denmark sebelumnya telah memesan 27 unit F-35 pada 2016 untuk menggantikan armada F-16 yang menua. Dengan pesanan baru ini, jumlah total jet tempur generasi kelima Denmark akan mencapai 43 unit, mempercepat modernisasi angkatan udara sekaligus meningkatkan kesiapan operasional di bawah kerangka kerja NATO.
Menteri Pertahanan Troels Lund Poulsen menyebut langkah ini sebagai “penguatan historis” militer Denmark.
“Penambahan armada F-35 akan memastikan Denmark mampu mempertahankan wilayah dan kepentingannya bersama sekutu,” ujarnya seperti dikutip dari Anadolu Agency.
Poulsen menambahkan, kehadiran jet tambahan akan meningkatkan kemampuan interoperabilitas dengan pasukan udara sekutu dan memperkuat kesiapan operasi di kawasan Atlantik Utara dan Arktik. Selain itu, armada yang lebih besar memungkinkan rotasi pelatihan, perawatan, dan penugasan berjalan lebih efisien tanpa mengurangi kesiapsiagaan tempur.
Selain pembelian jet tempur, pemerintah Denmark juga menyiapkan investasi 27,4 miliar kroner (sekitar Rp62 triliun) untuk memperkuat infrastruktur pertahanan di wilayah Arktik dan Atlantik Utara.
Rencana tersebut mencakup pembangunan markas baru Komando Arktik di Nuuk, Greenland, serta pemasangan kabel komunikasi bawah laut yang menghubungkan Greenland dengan daratan utama Denmark.
Pemerintah juga akan menambah kemampuan maritim melalui dua kapal patroli Arktik baru, drone pengintai canggih, dan pesawat patroli maritim tambahan guna meningkatkan kemampuan pemantauan di wilayah yang luas dan terpencil itu.
Langkah ini menunjukkan meningkatnya perhatian Denmark terhadap Arktik sebagai kawasan strategis, di tengah persaingan geopolitik yang kian tajam di wilayah utara.
Kepala Pertahanan Denmark, Jenderal Michael Hyldgaard, menegaskan bahwa tanggung jawab militer Denmark mencakup seluruh wilayah Kerajaan — meliputi Greenland, Kepulauan Faroe, dan daratan utama — dalam kerangka NATO.
Ia menyebut peningkatan armada dan infrastruktur akan memastikan kesiapan Denmark dalam mempertahankan seluruh wilayahnya bila dibutuhkan.
Ketika ditanya apakah Arktik masih bisa disebut zona berketegangan rendah, Menteri Poulsen menegaskan bahwa strategi baru ini bukan untuk meningkatkan konflik, melainkan untuk memperkuat daya tangkal dan menjaga stabilitas kawasan.
Kesepakatan pertahanan terbaru ini menegaskan komitmen jangka panjang Denmark terhadap keamanan nasional dan kolektif bersama sekutu NATO.
Dengan menggabungkan ekspansi armada F-35 dan investasi besar di Arktik, Kopenhagen menunjukkan kesiapan menghadapi tantangan baru di belahan bumi utara serta memperkokoh peran sebagai mitra utama dalam keamanan transatlantik.
Investasi ini menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah militer Denmark, menandai transformasi strategis negara Skandinavia itu menuju era pertahanan modern berbasis teknologi tinggi. (*)
Bagikan