militer amerika
Selasa, 23 September 2025 11:56 WIB
Penulis:Pratiwi

SYDNEY (sijori.id) – Perusahaan pertahanan asal Australia, Electro Optic Systems (EOS), resmi meluncurkan Apollo High Energy Laser Weapon (HELW), senjata laser bertenaga tinggi yang diklaim mampu menembak jatuh hingga 200 drone berukuran menengah hanya dengan pasokan daya internal.
Senjata laser kini semakin dipandang sebagai solusi efektif menghadapi ancaman drone bersenjata. Drone dinilai berbahaya karena murah, sulit terdeteksi, serta bisa dikerahkan dalam jumlah besar untuk membanjiri pertahanan udara. Di sisi lain, laser memiliki keunggulan berupa kecepatan cahaya, presisi tinggi, dan biaya tembakan yang relatif murah.
Apollo dirancang dengan daya tembak 100 kW dan dapat ditingkatkan hingga 150 kW. Sistem ini mampu mengatasi drone dari kelompok 1 hingga 3 dengan bobot 9 hingga 599 kilogram. EOS menyebut Apollo dapat menghancurkan target dalam radius 3 kilometer atau melumpuhkan sensor optik hingga jarak 15 kilometer.
Perangkat ini dikemas dalam kontainer standar 20 kaki dengan dua pemancar di bagian atas. Jangkauan serangan mencakup 360 derajat, dengan kemampuan mengunci target dalam 700 milidetik. Apollo juga mampu melibas 20 drone kelompok 1 setiap menit dan dapat dipasang di kendaraan untuk operasi lapangan.
Keunggulan lain Apollo adalah suplai daya internal yang memungkinkan sistem ini tetap beroperasi meski tanpa sumber listrik utama. Dengan daya tersebut, Apollo dapat menghadapi hingga 200 drone sebelum kehabisan energi. Jika tersambung ke sumber listrik utama, senjata ini dapat beroperasi tanpa batas waktu.
“EOS mengembangkan senjata laser energi tinggi untuk menjawab kebutuhan pasar sekaligus tuntutan strategis dalam menghadapi serangan drone swarm dengan biaya yang ekonomis,” ujar CEO EOS Group, Andreas Schwer. (*)
Bagikan
militer amerika
2 bulan yang lalu
teknologi pertahanan
2 bulan yang lalu