GDS Data Center Dibangun di Nongsa Digital Park, Batam

Jumat, 07 Oktober 2022 20:57 WIB

Penulis:Pratiwi

NDP.jpg

 

BATAM (sijori.id) - Di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa Digital Park (NDP) akan dibangun 9 data center dengan total project investasi sebesar US$ 4 miliar atau setara dengan Rp 60,9 triliun.


Chairman Citramas Group (yang menaungi NDP, red), Kris Wiluan menyampaikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa dibangun untuk menjadi jembatan Indonesia menuju era digital. Kemudian sebagai pintu masuk bagi para pelaku usaha di bidang ekonomi digital.

“Kami sudah membangun infrastrukturnya, sudah ada lahanya. Batam yang berdekatan dengan Singapura, sudah lebih dulu bergerak di dunia digital dan smart city, hal ini yang harus kita manfaatkan. Oleh karena itu, Batam bisa menjadi digital bridge antara Singapura dan Indonesia,” ujar Kris.

Untuk mewujudkan itu, Kris mengatakan pihaknya memulai rencana itu sejak 10 tahun lalu. Dimulai dengan membangun studio animasi, produksi film hingga saat ini mulai membangun pusat data (Data Center).

“Kita harus lihat industri apa yang bernilai dan nilai kompetisi,“ jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa  data centre adalah pusat pengolahan dan storage data yang menjadi pilar ekosistem Industri dan usaha digitalisasi.

“Total tenaga kerja bidang Digital diharapkan 50 ribu yang akan dicetak oleh NDP,” imbuhynya.

Data Centere yang segera dibangun ialah GDS Data Center. Jumat 7 Oktober 2022 Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartanto melakukan seremoni peletakkan tiang pancang pertama GDS Data Center di Kawasan Nongsa Digital Park (NDP).


"Kedatangan kali ialah melihat perkembangan KEK Nongsa , dan ada beberapa progres , kemudian kami tinjau apakah ada hambatan maka kita lihat langsung," ujar Airlangga, saat di jumpai di Nongsa Point Marina,


Ia menjelaskan , perihal data center ini akan diproyeksikan menjadi anchor (jangkar) di NDP. Kapasitas data center yang ada di sana mendekati 160 mega watt.

Diketahui Pusat data ini dibangun dengan total investasi sebesar USD 200 juta atau setara Rp 3 triliun, dan luas lahan mencapai 10 hektar serta total kapasitas daya 28 mega watt. 

Terpilihnya Kota Batam untuk membangun pusat data   bersama Singapura dan Johor akan menjadi pusat data kelas dunia. 

Sarana infrastruktur pusat di Batam akan mendukung kebutuhan Indonesia dan kawasan Asia Tenggara, maka hal dinilai bahwa  Batam  sebagai tempat yang strategis. Selain di Batam, GDS juga membangun pusat data di Johor, Malaysia. 

GDS juga telah memilki 98 pusat data yang dikembangkan sendiri dan berlokasi strategis di pusat ekonomi utama di China.