Hang Nadim Gerbang Masuk Indonesia

Minggu, 17 Oktober 2021 07:38 WIB

Penulis:Pratiwi

Bandara Hang Nadim.
Bandara Hang Nadim. undefined

 

BATAM (sijori.id) - Bandara Internasional Hang Nadim akan menjadi pintu gerbang masuk Indonesia.

Menemani Bandara Soetta, Tangerang dan Ngurah Rai di Bali. 

Beberapa persiapan dikebut, salah satunya menempatkan alat Tes Cepat Molekuler (TCM).
 

GM Bandara Hang Nadim, Bambang mengatakan alat TCM ini demi mendukung persiapan menyambut penumpang dari luar negeri. 
 

"Saya sudah ke Cengkareng (Soetta), untuk melihat langsung alur bagaimana masuknya turis asing, atau WNI (Warga Negara Indonesia)," kata Bambang, Kamis (14/10/2021). 

Bambang mengaku bahwa ada alur masuk tersendiri bagi penumpang yang datang dari luar negeri. Nantinya, sesampai di terminal kedatangan, penumpang tidak dapat langsung keluar.  Para penumpang terlebih dahulu menjalani TCM Covid-19, yang hasilnya akan diketahui dalam waktu 1 jam. 
 

"Nah alat ini yang agak sulit dicari. Senin (18/10) sesampai di Batam, saya akan rapat lagi dengan stakeholder terkait," ucapnya. 

Bambang mengaku sudah memiliki gambaran alur masuknya penumpang dari luar negeri. Namun, kata Bambang semuanya perlu dipersiapkan lebih matang lagi. 

"Persiapan alur, dan petugasnya bisa cepat dikerjakan. Saat ini yang sulit itu, pengadaan alat TCM itu. Jika alat itu sudah ada, mungkin kami siap menerima (penerbangan internasional," ujarnya. 

Sejauh ini Bandara Internasional Hang Nadim tidak memiliki rute penerbangan internasional. Walaupun dulu memiliki rute dari Subang, Malaysia ke Batam, tapi sejak pandemi rute ini tidak beroperasi lagi. 

Sebelum pandemi, Hang Nadim juga memiliki rute carter dari China ke Batam. Lalu, juga ada rute umroh dari Batam ke Arab Ssaudi. 

"Penerbangan internasional, sampai saat ini belum ada. Namun, intinya kami siap menerima penerbangan internasional," ucap Bambang. 

Bambang mengatakan dengan adanya persiapan ini, tentunya memudahkan Hang Nadim saat ada rencana maskapai atau negara lain datang ke Hang Nadim. 
 

Duta Besar atau Konsulat Indonesia, nantinya dapat mempromosikan bahwa ada 3 bandara yang dapat menerima penerbangan internasional, salah satunya Bandara Hang Nadim. 

"Untuk umroh, kami memang ada memiliki rencana itu," ujarnya. 

Ia mengatakan beberapa travel mendukung Hang Nadim, sebagai bandara embarkasi umroh. Jika rencana ini didukung pihak maskapai, kemungkinan Hang Nadim dapat lagi melayani penerbangan umroh. 

"Saat keluar tak terlalu sulit. Agak repot itu, untuk penumpang datang dari luar negeri. Nah, kami perlu persiapan lebih matang lagi," tuturnya. 

Manager Operasional Hang Nadim, Tri Hasril Apul mengatakan berdasarkan SE 20 2021, penumpang dari luar negeri wajib memiliki surat negatif Covid-19 dari negara asalnya. Lalu, sesampai di Batam, akan menjalani tes swab lagi dengan TCM. 
"Nantinya akan menjalani karantina selama 5 hari, di hari ke 4 menjalani tes swab lagi. Tapi yang berwenang disini, adalah Satgas Covid-19 Batam, kami hanya menyediakan fasilitas saja," ujarnya. 

Apul mengatakan saat ini baru 19 negara yang boleh masuk ke Indonesia yakni Saudi Arabia, Uni Emirat Arab (UEA), Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, China, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Prancis, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria dan Norwegia.