Sapi
Sabtu, 11 Februari 2023 10:50 WIB
Penulis:Pratiwi
Editor:Pratiwi
SEMARANG (sijori.id) - Dinas Pertanian Peternakan dan Ketahanan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang menyebutkan sebanyak 1.722 ekor sapi suspek lumphy skin disease (LSD). Kepala Bidang Kesehata Hewan dan Kesmavet Dispertanikap Kabupaten Semarang, Yohana Diah Haryuni menyatakan pada awal Januari, jumlah kasus positif cacar sapi (LSD) masih dalam hitungan jari.
Namun, di pertengahan Januar kasus LSD sudah mencapai angka ribuan sapi. Tercatat 1.722 ekor sapi suspek LSD dan sebanyak 14 ekor sapi mati, serta 58 kondisinya membaik.
“Kami terus mengedukasi petani untuk menjaga kebersihan kandang untuk mencegah pertumbuhan vektor penular penyakit,” kata Yohana, di sela-sela pencanangan gerakan bersih kandang (Gersindang), di Dusun Penggung, Desa Boto, Bancak Kabupaten Semarang, Jumat (10/2/2023) dilansir dari jatengprov.go.id.
Menurut Yohana untuk mencegah penularan LSD tersebut telah menyuntikan 1.288 dosis vaksin ke ternak di delapan desa, yang berada di lima kecamatanyakni Bancak, Bringin, Getasan, Ungaran Barat, dan Tengaran.
“Langkah ini terkendala minimnya jumlah vaksin dari Kementerian Pertanian, yang masih harus impor,” jelasnya.
Kepala Dispertanikap Kabupaten Semarang Wigati Sunu menjelaskan, Gersindang dilaksanakan di 17 kecamatan, yang ditemukan kasus LSD. Dua kecamatan yang nihil kasus, adalah Sumowono dan Jambu.
Wakil Bupati Semarang, Basari, mengajak para peternak untuk tetap bersemangat, meski ada wabah penyakit menular.
“Penyakit dapat dicegah dengan vaksinasi dan menjaga kebersihan kandang. Tetap bersemangat beternak, sehingga tidak terjadi penurunan populasi ternak dan pendapatan petani,” tegasnya.
Usai pencanangan, wabup didampingi Kadispertan meninjau kandang sapi milik warga. Wabup juga mempraktikkan penanganan limbah kotoran sapi, menjadi bahan pupuk kandang. (*)
Bagikan