kebumen
Minggu, 20 Maret 2022 07:17 WIB
Penulis:Pratiwi
Editor:Pratiwi
KEBUMEN (sijori.id) – Kabupeten Kebumen memiliki sentra perkebunan kelengkeng. Hasilnya mencukupi kebutuhan Jawa Tengah sekaligus menahan laju kelengkeng impor.
“Kalau seribu pohon berbuah semua, 30 kg kali 1.000 sudah 30 ton. Ini baru di Desa Lembupurwo, belum di desa-desa lain di Kecamatan Mirit. Paling tidak perkebunan kelengkeng ini bisa mengurangi ketergantungan impor,” tutur Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto dalam siaran pernya, saat panen kelengkeng di Desa Lembupurwo, Kecamatan Mirit.
Dikatakan, hasil produksi perkebunan kelengkeng di wilayahnya cukup diandalkan. Selain dagingnya tebal dan rasa buahnya legit, hasil perkebunan kelengkeng di Kebumen mampu menghasilkan puluhan ton buah.
Saat ini terdapat puluhan ribu pohon kelengkeng siap panen. Dengan banyaknya buah kelengkeng di Kebumen, bisa ikut serta menggerakan ekonomi masyarakat lokal.
Target 152 Ribu Hektare
“Jadi secara nasional, sentra perkebunan kelengkeng di Jawa Tengah ada di Kebumen. Stok kebutuhan kelengkeng kita cukup banyak. Total untuk di Kebumen yang sudah siap diproduksi ada 33 ribu pohon dari 82 ribu pohon,” ujarnya.
Bupati menargetkan pohon kelengkeng bisa tertanam di atas lahan seluas 152 ribu hektare. Dengan begitu, pemenuhan kebutuhan klengkeng nasional selalu tercukupi dengan asumsi satu pohon bisa berbuah satu kwintal.
“Itu target kita begitu, dari sisi teknis dan teknologi seperti ini. Untuk itu, bersama pemerintah kita ingin bersinergi bagaimana Kebumen dikenal oleh masyarakat luas sebagai sentra perkebunan kelengkeng nasional,” katanya.
Bupati optimistis target swasembada kelengkeng dapat terpenuhi. Tak hanya itu, para petani bisa memanfaatkan kebun kelengkengnya sebagai destinasi wisata.
“Masyarakat bisa datang ke Kebumen memetik sendiri buah kelengkeng yang masih fresh, dan kemudian membungkusnya untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh,” ujarnya. (-)
Bagikan