Sabtu, 21 November 2020 22:28 WIB
Penulis:Minka
BATAM (sijori.id) -- Emas dan bitcoin memang sama-sama menunjukkan kinerja cemerlang di tahun ini, meski bitcoin melesat jauh lebih tinggi.
Meski demikian, investor emas dan bitcoin ternyata berbeda menurut bank investasi ternama JP Morgan.
"Dua kelompok menunjukkan perbedaan dalam preferensi untuk mata uang 'alternatif'. Kelompok yang lebih tua lebih memilih emas, sementara kelompok muda memilih bitcoin," kata analis JP Morgan yang dipimpin Nikolaos Panigirtzoglou dalam sebuah catatan yang dikutip Kitco, Selasa (18/8/2020).
Preferensi emas dan bitcoin sebagai alternatif berdampak pada korelasi kedua aset tersebut menjadi lebih positif.
Artinya keduanya bergerak searah, ketika emas menguat, bitcoin juga akan naik. Menurut JP Morgan, hal itu terjadi karena milenial di AS melihat bitcoin sebagai uang 'alternatif' untuk dolar AS.
"Aliran modal simultan telah menyebabkan perubahan pola korelasi antara bitcoin dengan aset lainnya, menjadi lebih positif antara bitcoin dan emas, tetapi juga antara bitcoin dengan dolar karena milenial di AS melihat bitcoin sebagai uang 'alternatif' untuk dolar AS," kata Panigirtzoglou.
Sementara itu menurut CEO Galaxy Digital, Mike Novogratz, kenaikan bitcoin kali ini berbeda dengan tahun 2017 lalu, saat mencetak rekor tertiggi sepanjang masa, kemudian malah ambrol nyaris 80% setahun berselang.
Menurut Novogratz saat itu penguatan bitcoin dipicu aksi spekulatif dari investor ritel, sementara saat ini investor institusional mulai masuk ke bitcoin.
"Anda tidak bisa membeli bitcoin di Citibank atau Bank of Amerika, tetapi ahli strategi mereka membicarakan tentang ini. Kita melihat institusi mulai membeli bitcoin, kita melihat investor kaya raya membeli ini, dan diluar negeri mulai diadopsi oleh institusi," kata Novogratz sebagaimana dikutip dari CNBC International.
Bagikan