Senin, 20 November 2023 05:22 WIB
Penulis:Pratiwi
(sijori.id) - Lumpur hisap atau "quick sand," telah lama menjadi ancaman yang mengintai manusia. Film layar lebar seringkali menggambarkan lumpur hisap dapat membunuh manusia dengan cara menenggelamkan tubuh secara keseluruhan. Namun, kebenaran di balik bahaya lumpur hisap mungkin tidak sedramatis seperti yang tergambar dalam film-film.
Dalam dunia perfilman, lumpur hisap sering digambarkan sebagai sebidang tanah yang tampak padat dan kokoh, namun secara tiba-tiba dapat berubah menjadi lumpur yang sangat mengancam keselamatan.
Korban akan tak berdaya ketika terperangkap dalam lumpur itu dan seolah-olah terhisap ke dalamnya tanpa jejak. Namun, apakah kejadian seram seperti ini benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata?
Dilansir dari Ensiklopedia Britanica, penelusuran akan jumlah catatan kematian yang terkait langsung dengan fenomena lumpur hisap ternyata tidak memberikan hasil yang signifikan. Meskipun seringkali lumpur hisap menjadi salah satu adegan dramatis dalam film, kejadian seseorang terperangkap dan terhisap kedasar lumpur tidak banyak terjadi dalam kehidupan nyata.
Lumpur hisap, sebenarnya adalah lumpur yang kelebihan air dan menjadi bertekstur sangat lembut hingga terlihat seperti cairan, pada dasarnya lumpur ini memiliki kemungkinan sangat kecil untuk dapat menyebabkan kematian pada manusia.
Lumpur hisap memiliki kepadatan yang lebih tinggi daripada tubuh manusia, sehingga orang yang terjebak di dalamnya cenderung akan mengambang di atasnya daripada tenggelam ke dalamnya. Namun, kemungkinan manusia yang terjebak didalamnya akan kesulitan untuk melepaskan diri dari perangkap lumpur hisap karena adanya sifat lengket pada lumpur tersebut.
Seseorang yang terperangkap dalam lumpur hisap, dianjurkan untuk tetap tenang dan mencoba untuk meratakan dan mendistribusikan berat tubuh pada area yang lebih luas untuk mengurangi tekanan daya hisap
Gerakan ini tidak akan membuat seseorang semakin terperosok lebih dalam, menggerakan tubuh secara perlahan dengan maju-mundur mungkin bisa membantu menetralisir daya hisap dan daya lengketnya.
Namun, proses membebaskan diri dari ejbakan lumpur hisap akan memerlukan kesabaran dan waktu yang cukup lama.
Dalam dunia nyata, kecelakaan serius yang berujung pada kematian karena lumpur hisap sangatlah jarang. Namun, kewasaspadaan dan sikap berhati-hati saat menjelajahi daerah yang terdapat lumpur hisap, terutama saat terjadi pasang surut di area rawa perlu ditingkatkan. (*)
Bagikan