Rusia
Selasa, 25 April 2023 08:00 WIB
Penulis:Pratiwi
MOSKOW (sijori.id) - Militer Amerika telah lama berfokus pada Angkatan Laut China dan angkatan bersenjata lainnya sebagai tantangan utamanya di kawasan Indo-Pasifik. Tetapi latihan angkatan laut Rusia menjadi pengingat bahwa negara ini juga dapat memproyeksikan kekuatan tempur di Samudra Pasifik.
Rusia telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk memodernisasi Armada Pasifiknya yang merosot setelah bubarnya Uni Soviet.
Pakar Indo-Pasifik Blake Herzinger dari Pusat Studi Amerika Serikat di University of Sydney, Australia menyebut Angkatan laut Rusia di Pasifik sekarang adalah campuran dari kapal lama dan baru. Mereka mencakup kapal selam bertenaga nuklir dan diesel modern serta kapal tua yang telah dilengkapi dengan rudal jelajah anti-kapal.
“Secara umum keseimbangan kekuatan masih sangat menguntungkan Amerika Serikat. Terutama ketika mempertimbangkan hubungan aliansinya,” katanya kepada Task and Purpose 14 April 2023.
Tetapi Pasifik bagiamanapun merupakan wilayah yang penting bagi Moskow. Dan Armada Pasifik telah menerima perhatian yang sepadan dalam beberapa tahun terakhir.
Katarzyna Zysk, seorang pakar militer Rusia di Atlantic Council menambahkan, Armada Pasifik Rusia memang tidak sebesar Armada Utara mereka. Tetapi kekuatan Rusia di Pasifik mencakup beberapa kapal permukaan dan kapal selam modern. “Ini memberikannya kemampuan untuk melakukan kerusakan yang cukup besar terhadap musuh.”
Pada tahun 2008, Rusia meluncurkan upaya untuk memodernisasi militernya yang berfokus pada kemampuan pencegahan nuklirnya. Termasuk mengganti kapal selam rudal balistik tua.
Saat ini Rusia telah mengerahkan empat kapal selam bertenaga nuklir kelas Borei ke wilayah tersebut. Ini adalah kapal selam rudal balistik terbaru mereka. Armada Pasifik Rusia juga memiliki satu kapal selam serang kelas Yasen. Dan diperkirakan akan segera menerima satu lagi. Kapal selam ini dapat membawa rudal jelajah dan telah terbukti sangat sulit untuk dideteksi oleh Angkatan Laut Amerika dan sekutunya,
Meskipun Rusia telah berfokus pada perangnya di Ukraina selama lebih dari satu tahun, Armada Pasifik Rusia terus aktif melakukan operasi . Termasuk latihan militer bersama dengan angkatan laut China. Kapal Rusia juga sering mengelilingi pulau-pulau Jepang untuk mengirim pesan. Ini pada dasarnya memberi tahu Amerika Serikat dan Jepang dan semua orang bahwa mesikpun Rusia terlibat dalam perang darat di Eropa, angkatan laut mereka masih sangat aktif di Pasifik.
Rusia juga semakin sering mengirim kapal permukaan dan kapal selam diesel mereka yang lebih modern ke Pasifik. Beberapa kapal perang Rusia dari Pasifik dikerahkan ke Laut Mediterania untuk bersaing dengan NATO. Tetapi sebagian besar telah kembali ke pelabuhan asal mereka. Termasuk kapal penjelajah kelas Slava Varyag. Kapal utama Armada Pasifik Rusia.
Namun menurut pensiunan Kapten Angkatan Laut Brent Sadler alasan kapal-kapal kembali ke Pasifik bukan bagian dari perubahan strategi Rusia. Menurut peneliti senior di Heritage Foundation tersebut Rusia tidak mampu mempertahankan kapal perang yang lebih besar untuk jangka waktu lama di pangkalan angkatan laut Tartus, Suriah.
Cina tetap terkuat
Meski Rusia mempertahankan kekuatan angkatan laut yang kuat di Pasifik, China tetap menjadi angkatan laut terbesar di dunia dengan sekitar 340 kapal dan kapal selam. Dan diperkirakan akan tumbuh menjadi 400 kapal pada tahun 2025, dan 440 kapal pada tahun 2030.
Armada Pasifik Rusia memiliki ukuran antara seperdelapan hingga sepersepuluh ukuran Angkatan Laut China. Dan China memiliki lusinan kapal perusak dan kapal penjelajah baru.
Dengan melihat kekuatan ini Armada Pasifik Rusia tidak akan bertahan lama dalam konflik dengan Angkatan Laut Amerika, Namun, Amerika Serikat akan menghadapi ancaman yang jauh lebih serius jika harus melawan angkatan laut Rusia dan China di Pasifik.
Apalagi armada Pasifik Rusia telah berlatih dengan Angkatan Laut China selama bertahun-tahun. Dan kombinasi kapal selam bertenaga nuklir Rusia dan China akan menimbulkan tantangan yang berat kepada Amerika dan sekutunya.
James Holmes, Ketua Strategi Maritim di US Naval War College di Newport, Rhode Island menggambarkan membandingkan Armada Pasifik Rusia dengan Angkatan Laut China adalah dengan seperti Pasukan Bela Diri Maritim Jepang dengan Angkatan Laut Amerika. Jadi menurut Holmes armada pasifik Rusia lebih sebagai pelengkap Angkatan Laut China daripada sebagai pesaing yang berdiri sendiri. (*)
Bagikan