Menyelamatkan Burung Nokturnal Misterius di Gurun Australia

Rabu, 17 September 2025 19:26 WIB

Penulis:Pratiwi

burung.jpg

AUSTRALIA (sijori.id) - Burung nokturnal seperti night parrot sulit dilindungi. Hidupnya tersembunyi, beraktivitas di malam hari, dan bersembunyi di balik rerumputan gurun pada siang hari. Spesies kecil berwarna hijau-kuning ini bahkan sempat dianggap nyaris mitos di pedalaman Australia.

Di Ngururrpa Country, upaya bersama ranger adat dan ilmuwan dilakukan untuk menjawab tiga pertanyaan penting: di mana burung ini hidup, ancaman apa yang dihadapi, dan langkah apa yang bisa dilakukan untuk menjaganya tetap lestari.

 

Menyimak Suara di Tengah Malam

Sejak 2020 hingga 2023, tim memasang perekam audio tahan cuaca di puluhan lokasi. Burung ini memiliki panggilan khas, sehingga rekaman menjadi penanda keberadaan. Kamera jebak kemudian dipasang untuk mengetahui predator yang berkeliaran. Analisis kotoran predator dan citra satelit turut melengkapi data.

Hasilnya, night parrot terdeteksi di lebih dari separuh lokasi survei. Mereka beristirahat di rumpun rapat bull spinifex (Triodia longiceps), rumput keras berbentuk kubah yang hanya terbentuk setelah bertahun-tahun tumbuh. Jika sering terbakar, spinifex gagal matang, sehingga burung kehilangan perlindungan alami.

 

Ancaman Api dan Predator

Gurun Australia rawan sambaran petir dan kekeringan, memicu kebakaran cepat dan berulang. Pola ini membuat habitat parrot tidak sempat pulih. Solusinya, pembakaran terkendali pada musim sejuk dapat menciptakan mosaik alami sebagai pemutus api besar.

Soal predator, kamera sering merekam dingo. Namun analisis kotoran menunjukkan kucing liar lebih banyak memangsa burung. Kehadiran dingo justru membantu mengendalikan populasi kucing. Jika dingo ditekan, kucing bisa berkembang dan memperburuk ancaman.

 

Populasi Kecil, Penting Dijaga

Dari suara dan jumlah individu yang terdeteksi, populasi night parrot di kawasan ini diperkirakan sekitar 50 ekor. Jumlah kecil, tetapi sangat berarti mengingat betapa langkanya spesies ini di Australia.

Perlindungan habitat tetap rapuh: satu musim kebakaran parah atau salah kelola predator bisa memicu penurunan drastis.

 

Harapan ke Depan

Rekomendasi studi ini jelas: mengandalkan pengetahuan lokal untuk mengatur pembakaran, menjaga dingo tetap ada, membatasi gangguan manusia dan ternak, serta memanfaatkan teknologi baru seperti DNA dari bulu atau pelacak mini.

Kerja sama rangers adat dan ilmuwan membuktikan satu hal: night parrot hanya bisa bertahan jika habitat spinifex tua, pola kebakaran, dan ekosistem predator dijaga seimbang. (*)