Penjualan dan Pendapatan Usaha APLN 2023 Turun, Terdampak Penjualan Aset Mal

JAKARTA - PT Agung Podomoro Land Tbk (kode saham: “APLN" atau "Perusahaan") pada tahun 2023 mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp4,68 triliun, turun 46,0% dibandingkan Rp8,66 triliun tahun sebelumnya. Penurunan penjualan dan pendapatan usaha tersebut berdampak terhadap perolehan laba kotor perusahaan menjadi Rp1,97 triliun, turun 59,6% dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp4,87 triliun. Sehingga laba komprehensif APLN sepanjang tahun 2023 tercatat menurun 43,5% menjadi sebesar Rp1,17 triliun dari sebelumnya Rp2,07 triliun pada tahun 2022.

Corporate Secretary APLN Justini Omas menjelaskan pada tahun 2023 kinerja APLN tetap mengandalkan penjualan proyek-proyek properti serta pendapatan berulang lewat segmen hotel dan penyewaan pusat perbelanjaan. Di tengah tren penurunan daya beli masyarakat, proyek - proyek properti APLN mampu menghasilkan marketing sales di luar Ppn senilai Rp1,23 triliun. Pencapaian tersebut menurun sekitar 26% dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp1,66 triliun. 

“Pada tahun 2023 kami berhasil mengoptimalkan permintaan rumah tinggal tapak yang masih tinggi, namun lemahnya daya beli segmen apartemen membuat marketing sales tetap turun. Kami berharap situasi di tahun 2024 pasar apartemen dapat tumbuh, mengingat produk ini adalah salah satu DNA APLN sebagai perusahaan properti nasional,” jelas Justini.  

• Rahasia Merawat Earphone dengan Baik Agar Lebih Awet dan Nyaman Digunakan
• Cara Mudah Membersihkan Mouse Agar Tetap Lancar dan Responsif
• Profil Lengkap Harvey Moeis, Suami Sandra Dewi yang Terlibat Kasus Korupsi Timah

Pada tahun 2023 APLN mampu mencatat penjualan rumah tinggal tapak sebesar Rp1,18 triliun, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp1,01 triliun. Penjualan rumah tinggal tersebut terutama berasal dari proyek properti di berbagai kota seperti Bukit Podomoro Jakarta, Kota Podomoro Tenjo Bogor, Podomoro Park Bandung, dan Parkland Podomoro Karawang.

Sementara itu pendapatan dari bisnis hotel dan penyewaan pusat perbelanjaan mencapai Rp1,48 triliun, sama dengan Rp1,46 triliun yang dicatatkan dalam periode yang sama tahun lalu. Saat ini APLN memiliki dan mengoperasikan sejumlah hotel seperti Pullman Vimala Hills Ciawi, Pullman Grand Central Bandung dan Indigo Seminyak Bali. Adapun beberapa pusat perbelanjaan yang dimiliki oleh perusahaan di antaranya Kuningan City, Senayan City, Baywalk, Emporium Pluit, Festival CityLink Bandung, Deli Park Medan, dan Plaza Balikpapan.

• 11 Cara Agar Rumah Tetap Teratur dan Bersih
• Siap-siap! Apple Dikabarkan Akan Luncurkan iPad Air dan iPad Pro Baru di 26 Maret
• Jangan Salah! Ini 101 Pinjaman Online Resmi yang Terdaftar di OJK

“Tantangan ekonomi di tahun 2024 masih akan sangat dinamis, mengingat situasi global juga menghadapi banyak ketidakpastian. APLN akan terus mengoptimalkan setiap peluang, termasuk merilis produk-produk properti yang sesuai dengan kebutuhan segmen pasar saat ini, di mana daya beli mayoritas konsumen sedang menurun,” tutup Justini Omas.  

Tulisan ini telah tayang di jabarjuara.co oleh Redaksi pada 31 Mar 2024