Positif / Negatif Gadget Terhadap Anak-Anak

JAKARTA (sijori.id) - Meskipun gadget dapat memberikan manfaat positif bagi kita, namun jika dalam penggunaan yang tidak terkontrol gadget dapat memberikan manfaat negatif bagi perkembangan dan kesejahteraan bagi anak-anak. Oleh karena itu, orang tua harus mengawasi sang buah hati agar durasi penggunaan gadget tidak berlebihan. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai pengaruh gadget terhadap anak-anak baik itu dampak positif maupun negatif.
 

Berikut adalah dampak positif gadget terhadap anak-anak:
 

1. Mengembangkan Keterampilan Mental dengan Konten Edukasi

Dalam praktik edukasi, manfaat positif penggunaan gadget pada anak-anak (pendidikan anak usia dini) seperti game dan aplikasi yang dapat meningkatkan keterampilan kognitif mereka. Seperti contoh, permainan matematika untuk sang buah hati yang ingin meningkatkan kemampuan berhitung. Perlu digaris bawahi, penggunaan gadget harus dalam pengawasan orang tua. Orang tua harus lebih teliti lagi dalam memilihkan konten edukasi atau game. 
 

2. Memudahkan Belajar Bahasa Asing

Saat ini kegunaan ponsel pintar begitu canggih dan dilengkapi berbagai fitur salah satunya memudahkan anak-anak untuk belajar bahasa asing. Keunggulan lainnya yaitu dapat diakses di mana saja. Kini anak-anak dapat mempelajari berbagai bahasa asing yang mereka inginkan. Tenang saja, jika sang buah hati Anda merasa bosan, Anda dapat mengakseskan game atau film kartun edukasi dengan bahasa asing.
 

3. Melatih Cara Berpikir Anak menjadi lebih kritis

Gadget dapat memberikan sisi positif lainnya seperti banyaknya media interaktif, video game atau aplikasi edukatif lain yang cocok untuk buah hati Anda. Tanpa disadari hal tersebut bisa membantu anak-anak merangsang kemampuan berpikirnya apalagi saat dirinya tidak mengerti, otomatis akan bertanya kepada Anda. Oleh karena itu, maka anak-anak akan lebih kritis untuk bertanya.
 

Berikut ini merupakan dampak negatif gadget pada anak-anak:
 

1. Kesehatan Fisik

Penggunaan gadget yang berlebihan memang tidak baik, hal ini seringkali dikaitkan dengan gaya hidup yang tidak aktif secara fisik. Anak-anak terlalu banyak menghabiskan waktu di depan layar gadget cenderung kurang berpartisipasi dalam aktivitas fisik seperti bermain di luar dan dalam ruangan serta olahraga. Selain itu anak-anak cenderung lupa belajar. Maka dari itu, orang tua perlu mengawasi dan memberi peringatan kecil seperti mengurangi waktu bermain gadget.
 

2. Paparan konten yang tidak sesuai

Perlu dihati-hati lagi, anak-anak yang menggunakan gadget secara bebas tanpa pengawasan orang tua dapat berisiko akan konten yang tidak sesuai untuk usia mereka. Internet merupakan tempat yang luas dan tidak terbatas, alhasil anak-anak rentan terhadap konten yang tidak pantas, kekerasan, bahkan perundungan online.

Para orang tua dan pengasuh perlu melakukan pengawasan ketat terhadap aktivitas anak-anak dalam penggunaan gadget atau mengakses internet. Memasang filter keamanan dan mengedukasi buah hati akan perilaku dunia maya yang aman, ini dapat membantu melindungi mereka dari paparan konten yang tidak pantas.
 

3. Ketergantungan

Penggunaan gadget yang berlebihan dapat menyebabkan ketergantungan pada. Anak-anak yang terlalu bergantung pada gadget untuk hiburan atau penyelesaian masalah mungkin mengalami kesulitan dalam menghadapi tantangan dalam kehidupan nyata. Sebagai contoh, karena terlalu sering mencari kunci jawaban tugas sekolah, maka saat ulangan atau ujian tidak bisa menjawab soal, karena biasanya selalu mengandalkan internet.

Orang tua harus memberi batasan waktu penggunaan gadget setidaknya dalam satu hari 30 menit. Selain itu orang tua perlu memotivasi serta mendorong sang buah hati untuk mengembangkan minat dan kegiatan di luar teknologi. Di sisi lain, orang tua harus mengenalkan sang buah hati pada kegiatan kreatif, olahraga, membaca, atau seni agar dapat membantu mengurangi ketergantungan pada gadget.

Itulah beberapa dampak positif dan negatif yang diperoleh dari gatget. Meski anak kita sudah menempuh jenjang pendidikan, Anda harus tetap memberi edukasi tambahan di lingkungan keluarga. Beri tahu atau beri peringatan secara pelan dan baik-baik serta beri alasannya, perlahan buah hati Anda pasti akan paham mana yang baik dan tidak. (*)