Presiden China, Xi Jinping, meminta Israel dan Hamas untuk segera Menghentikan Pertempuran di Gaza

Rabu, 22 November 2023 13:42 WIB

Penulis:Pratiwi

Warga Palestina Mencari Korban di Lokasi Serangan Israel Rerhadap Rumah-Rumah, di Kamp Pengungsi Jabalia di Jalur Gaza Utara
Warga Palestina Mencari Korban di Lokasi Serangan Israel Rerhadap Rumah-Rumah, di Kamp Pengungsi Jabalia di Jalur Gaza Utara (Reuters/Anas Al-Shareef)

 

Para pemimpin blok negara-negara berkembang BRICS dan negara-negara lain yang mereka undang untuk bergabung mulai tahun depan membahas konflik Israel-Palestina pada Selasa. Namun mereka gagal menyetujui deklarasi bersama.

Pembicaraan virtual yang diselenggarakan ketua BRICS Afrika Selatan saat ini adalah yang pertama di antara para pemimpin kelompok itu sejak Israel menginvasi Gaza sebagai pembalasan atas serangan mematikan oleh kelompok militan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.

Presiden China, Xi Jinping, meminta Israel dan Hamas untuk segera menghentikan pertempuran di Gaza. Ia juga akan mendorong upaya untuk menyelenggarakan konferensi perdamaian internasional mengenai Palestina. Hal itu dengan harapan mencapai solusi awal konflik tersebut.

Dalam pidato pada KTT BRICS yang diadakan secara virtual pada Selasa, 21 November 2023, Xi menyatakan pihak yang terlibat dalam konflik perlu mengakhiri pertikaian, segera mencapai gencatan senjata, menghentikan serangan terhadap warga sipil, melepaskan tawanan sipil, dan berupaya mencegah kehilangan nyawa dan penderitaan lebih lanjut.

Pertemuan tersebut, yang diselenggarakan khusus oleh para pemimpin Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, bertujuan untuk membahas perkembangan situasi di Gaza.

Xi Jinping menyatakan China mendukung penyelenggaraan konferensi perdamaian internasional guna menciptakan konsensus global untuk perdamaian dan mencari solusi awal yang komprehensif, adil, dan berkeadilan terhadap isu Palestina.

Dia menyoroti bahwa hak rakyat Palestina terhadap kemerdekaan, hak hidup, dan hak untuk kembali telah lama diabaikan, dan ini merupakan akar penyebab konflik Palestina-Israel.

Xi menegaskan, satu-satunya jalan untuk mengakhiri siklus konflik tersebut adalah melalui solusi dua negara, dan tanpa penyelesaian yang adil terhadap masalah Palestina, perdamaian dan keamanan berkelanjutan di Timur Tengah tidak mungkin tercapai.

Ia juga menekankan perlunya menjaga keamanan dan kelancaran koridor kemanusiaan menuju Gaza serta memberikan bantuan kemanusiaan tambahan kepada penduduk di wilayah tersebut.

“Hukuman kolektif terhadap masyarakat Gaza, termasuk pemindahan paksa dan penanganan air, listrik, dan bahan bakar, harus dihentikan,” tegasnya.

Sejak serangan mendadak kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober 2023, yang diikuti oleh serangan Israel ke Gaza, sekitar 13.000 warga Palestina tewas, termasuk lebih dari 9.000 perempuan dan anak-anak.

Otoritas Palestina mencatat 30 ribu orang terluka, sementara ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, mengalami kerusakan atau hancur akibat serangan Israel di wilayah tersebut. Di pihak lain, Israel melaporkan 1.200 korban tewas akibat serangan dari Hamas. (*)