Pupuk Indonesia
Selasa, 14 Maret 2023 09:13 WIB
Penulis:Pratiwi
JAKARTA (sijori.id) - PT Pupuk Indonesia (Persero) mengungkapnya pihaknya telah mempersiapkan langkah mitigasi untuk mencegah insiden kebakaran yang sempat terjadi di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang beberapa waktu lalu.
SVP Sekretaris Perusahaan Wijaya Laksana bahkan tak menampik bahwa, potensi ledakan di pabrik pupuk akan lebih besar dampaknya. Pasalnya bahan baku pupuk cukup eksplosif sehingga rawan meledak.
"Jadi pak Erick sudah meminta itu mitigasi dan sudah kami tindaklanjuti, kami juga selalu menjaga yang namanya buffer zone, itu sebuah area untuk jadi semacam penyangga anatara pabrik dgn pemukiman penduduk," katanya saat ditemui di Kantor BUMN pada Senin, 13 Maret 2023.
Dengan masuk sebagai objek vital nasional, pabrik pupuk mendapat pengawalan yang ketat. Dia mengatakan, rata-rata jarak antara pabrik dan pemukiman cukup jauh meski tidak semuanya, ada pabrik di Gresik yang jaraknya sekitar 500 meter dari pemukiman penduduk.
Bahkan, kawasan pabrik di Bontang, Kalimantan Timur dan Gresik, Jawa Timur juga dijaga ketat dengan dilengkapi pangkalan rudal.Lebih lanjut, Perseroan mempunyai safety major atau peralatan maupun prosedur maupun mekanisme untuk meminimalisir jika terjadi apa-apa kepada masyrakat tidak terkena dampak.
Bahkan setiap tahun Pupuk Indonesia juga melakukan latihan tanggap darurat bersama masyarakat di pabrik pupuk 5 daerah itu menggunakan skenario hingga simulasinya.
Sebelumnya, terjadi peristiwa kebakaran di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang milik PT Pertamina (Persero) di Jakarta Utara sekitar 20.30 WIB. Dikabarkan kebakaran terjadi pada objek pipa bensin Pertamina di Depo tersebut.
Akibat peristiwa tersebut, data Posko Penanganan Korban Kebakaran pada Sabtu 4 Maret 2023 pukul 24.00 WIB, mengungkapkan korban meninggal 17 orang, termasuk dua anak-anak. Selain itu ada 50 korban luka-luka. (*)
Bagikan