Rasi, Mencari Slamet Ramadhan di Gunung Ciremai, Kita Doakan Mereka Jumpa Ya ...

Minggu, 10 April 2022 12:51 WIB

Penulis:Pratiwi

rasi.jpg

 

GARUT (sijori.id) - Rasi, seekor macan Tutul Betina yang dilepasliarkan Balai Taman Nasional Gunung Ciremai terpantau semakin percaya diri masuk hutan alam Taman Nasional Gunung Ciremai.

Rasi dilepasliarkan di hutan Gunung Ciremai pada Sabtu 5 Maret 2022.

Rasi yang merupakan macan tutul betina ini akan menjadi Ratu Rimba Gunung Ciremai dan diproyeksikan menjadi jodoh dari penghuni lama Ciremai, Slamet Ramadhan, macan tutul jantan.

Rasi ditangkap lalu diserahkan masyarakat Kampung Bunisari, Desa Cikondang, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut.

Saat itu tepatnya tanggal 2 Juli 2012 Rasi ditemukan di perbatasan hutan dengan pemukiman warga. Ketika ditemukan, Rasi baru berusia 3-6 bulan. Setelah diserahkan ke BBKSDA Jawa Barat, Rasi kemudian direhabilitasi di PPS Cikananga.

Setelah menjalani rehabilitasi di PPS Cikananga kurang lebih 2 tahun, Rasi dianggap layak untuk dilepasliarkan. Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) kemudian dipilih menjadi tempat tinggal baru untuk Rasi.

Pelepasliaran Rasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan populasi macan tutul di hutan Gunung Ciremai. Berdasarkan analisa hasil tangkapan kamera trap yang dipasang sejak tahun 2012, jumlah populasi macan tutul di hutan Gunung Ciremai diduga hanya berjumlah satu ekor.

Namun macan tutul tersebut diperkirakan telah mati karena terakhir kali tertangkap kamera pada tahun 2013. Baru di bulan Juli 2019, Balai TNGC melepasliarkan satu ekor macan tutul yakni Slamet Ramadhan.

Di leher Rasi juga terpasang kalung collar GPS. Kalung tersebut bertahan selama enam bulan dan akan terbuka dengan sendirinya.

Dari GPS inilah pergerakan Rasi terpantau. Rasi cenderung menjauh dari pemukiman warga. Sebagai salah satu satwa liar, secara naluri pasti akan memilih untuk menjauhi manusia dan mencari perlindungan ke tempat yang lebih aman.

Diharapkan Rasi bertemu dengan Slamet Ramadan dan segera melakukan perkawinan agar spesies kunci ini terus berkembang populasinya sebagai top predator, penyeimbang dalam kehidupan ekosistem di kawasan hutan TN Gunung Ciremai (KLHK/detik)