Relasi Citra Tubuh dengan Barbie

Minggu, 30 Juli 2023 18:59 WIB

Penulis:Pratiwi

Film Barbie
Film Barbie

 

 

(sijori.id) - Berkat Greta Gerwig, sang sutradara, film Barbie sukses mengusung isu feminisme dan menangkal stereotipe pada perempuan.

Dalam film ini juga, Greta mengangkat isu utama terkait boneka Barbie yang menjadi perdebatan sejak lama. Barbie mengawali munculnya konstruksi standar kecantikan baru bagi perempuan. Namun alih-alih terotivasi, standar ini justru kerap membuat perempuan lebih sengsara alih-alih termotivasi dan gembira.

Memang benar bahwa boneka Barbie memiliki kaitan erat dengan citra tubuh pada perempuan terutama usia anak-anak. Sejumlah penelitian telah berhasil membuktikannya.

Charlotte Markey, Ph.D seorang profesor Psikologi dan direktur program Ilmu Kesehatan di Rutgers University bahkan menulis untuk Psychology Today bahwa ia melarang putrinya untuk memiliki dan bermain boneka Barbie.

Penelitian pertama adalah sebuah studi klasik yang diterbitkan pada tahun 1995 di The International Journal of Eating Disorders yang menentukan perubahan (dalam inci) yang diperlukan seorang wanita untuk memiliki postur yang mendekati sosok Barbie.

Dengan menggunakan pengukuran pinggul sebagai konstanta, seorang wanita harus lebih tinggi 24 inci, menambah panjang lehernya 3,2 inci, dan menambah dadanya 5 inci, sambil menurunkan pinggangnya sebesar 6 inci.

Sebuah studi lain yang diterbitkan pada tahun 2006 menemukan bahwa anak perempuan berusia 5-8 tahun yang bermain dengan Barbie, menginginkan tubuh yang lebih kurus daripada anak perempuan yang tidak. "Efek gambar tubuh Barbie,"

Eksperimental tidak bertahan ketika gadis yang lebih tua dalam sampel diuji ulang, tetapi para peneliti masih memperingatkan bahwa "paparan awal terhadap boneka yang melambangkan tubuh kurus ideal yang tidak realistis dapat merusak citra tubuh anak perempuan."

Sebuah studi yang lebih baru menunjukkan bahwa bahkan hanya dengan melihat gambar Barbie dapat meningkatkan preferensi anak perempuan untuk sosok kurus.

Studi ini juga mempertimbangkan konsekuensi dari anak perempuan yang melihat atau bermain dengan Barbie yang sebenarnya. Meskipun ketidakpuasan tubuh tidak berkurang mengikuti salah satu kondisi eksperimental, preferensi untuk sosok kurus memang meningkat.

Jika Anda berpikir, bagaimana dengan Barbie baru? Yang lebih beragam dalam ukuran dan bentuk tubuh?

Nah, para peneliti telah mempelajarinya juga. Faktanya, dalam satu penelitian, anak perempuan ditemukan lebih menyukai boneka Barbie yang asli, tinggi, dan mungil daripada Barbie dengan tubuh yang berlekuk.

Dalam studi lain, gadis-gadis paling menyukai Barbie dengan ukuran tubuh yang kecil. Dalam sebuah artikel yang diterbitkan tahun ini, Barbie Made to Move juga dilaporkan berdampak negatif pada citra tubuh (dibandingkan dengan Lego Friends), meskipun bentuknya yang lebih fleksibel mungkin diciptakan untuk memberdayakan perempuan. (*)

Tags:barbie