Sejarah Motto Tabah Sampai Akhir

Minggu, 25 April 2021 10:03 WIB

Penulis:Pratiwi

kapal-selam.jpg
ilustrasi (pixabay) undefined

(sijori.id) - Tabah Sampai Akhir, sebaris frasa ini mengemuka di lini masa mengiringi musibah yang dialami KRI Nanggala 402 di perairan Bali.

Adalah Kolonel RP Poernomo yang menciptakan motto itu. Kala itu, 1961, Indonesia baru saja membeli kapal selam. Lembaga yang melingkupi korps ini pun baru terbentuk, disebut Kojen Kasel (Komando jenis Kapal Selam).

Poernomo sendiri yang memimpin lembaga ini. Selain itu, ia pun menjadi Komandan RI Tjakra S-01 . Kapal yang dibeli pemerintah RI ini merapat di demarga Surabaya pada 7 September 1959.

Sebagai Komandan Kojen Kasel, Poernomo harus membangun pondasi lembaga yang dipimpinnya.

Menglengkapi komando dengan buku prosedur, manual, peraturan, SOP yang bersifat teknis dan sebaginya.

"Saya juga harus memikirkan jiwa korsa atau corps geest (esprit de corps)," tulis Poernomo pada buku  50 Tahun Pengabdian Hiu Kencana 1959 - 2009.

Lomba untuk mencari desain brevet kapal selam, motto juga lagu korps pun digelar.

"Disinilah kesempatan saya untuk mengikuti lomba membuat motto korps kapal selam dalam melaksanakan tugas yang begitu berat dan begitu khusus," lanjut Poernomo.

Poernomo berpikir sebagai anggota korps kapal selam, sifat berani saja tidak cukup, ulet saja pun tidak cukup, demikian pula sabar saja, tidak cukup. Sabar saja juga tidak cukup, tenang saja, juga tidak cukup.

"Lalu apa?"

Poernomo mengakui semua sifat diatas memang diperlukan.

"Ada satu kata yang mengandung sifat-sifat tadi, tabah." Poernomo menemukan kata yang ia cari.

Poernomo belum puas. Tabah pada permulaan saja tidaklah cukup. "Juga tidak cukup apabila tabah hingga pertengahan saja," pikir Poernomo.

"Oleh karenanya kita harus tabah sampai akhir," pikir Poernomo.

"Inilah motto yang saya usulkan, Tabah sampai Akhir," tulis Poernomo.

Panitia lomba memilih motto gubahan Poernomo sebagai motto korps kapal selam, pada 16 Maret 1961.

Motto ini masih dipakai hingga kini.

"Semoga motto itu dapat menjiwai awak kapal selam kita agar semangat tetap tinggi dalam melaksanakan tugasnya," pesan Poernomo.

Poernomo ialah komanadan kapal selam RI pertama. Ia pensiun dengan pangkat Laksamana Pertama (Purn).  (*)


 

Tags:tni al