Sejarah Perayaan Tahun Baru

Senin, 02 Januari 2023 09:23 WIB

Penulis:Pratiwi

Tradisi Aktivitas Tahun Baru Terbaik yang Dipercaya Membawa Keberuntungan
Tradisi Aktivitas Tahun Baru Terbaik yang Dipercaya Membawa Keberuntungan

 

 

 

JAKARTA (sijori.id) - Anda mungkin terkejut jika mengetahui bahwa Tahun baru memiliki sejarah kuno yang panjang. Seperti yang dilansir dari laman Good Housekeeping, perayaan tahun baru paling awal diyakini dilaksanakan sekitar 2000 SM oleh orang-orang Babilonia.

Orang Babilonia diketahui merayakan tahun baru di bulan baru pertama setelah titik balik musim semi (biasanya sekitar akhir Maret) dengan festival 11 hari yang disebut Akitu. 

Perayaan ini dilakukan dalam rangka merayakan kemenangan mitos dewa langit Marduk atas dewi laut Tiamat, dan juga melibatkan tindakan baik penobatan raja baru atau membiarkan raja yang lama untuk melanjutkan pemerintahannya.

Namun, pada masa pemerintahan Kaisar Romawi yaitu Julius Caesar, perayaan tahun baru pertama kali diubah menjadi 1 Januari, tepatnya pada 1 Januari 46 SM. Hal ini dilakukan usai Kaisar Julius Caesar memperkenalkan kalender Julian.

Untuk menghormati Janus, dewa permulaan Romawi yang memiliki dua wajah yang memungkinkan dia untuk melihat secara bersamaan ke masa lalu dan masa depan, Caesar menetapkan 1 Januari sebagai hari pertama tahun itu. 

Pada hari raya yang baru ditanggalkan ini, orang Romawi merayakan tidak hanya dengan mempersembahkan korban kepada Janus, tetapi juga dengan bertukar hadiah, menghadiri pesta, dan mendekorasi rumah mereka dengan cabang pohon salam.

Saat ini, Tahun Baru dirayakan dengan berbagai cara di seluruh dunia. Namun, sebagian besar tradisi Tahun Baru meliputi bersulang dengan sampanye, makan makanan yang dianggap membawa keberuntungan hingga membuat resolusi untuk tahun yang akan datang, yang ternyata aktivitas tersebut sebenarnya sudah ada sejak Babilonia kuno.

Itu tadi penjelasan mengenai sejarah perayaan tahun baru yang selalu diperingati ketika malam pergantian tahun (*)