SIA Group Naik Kelas, Qantas dan Cathay Tancap Gas

Rabu, 29 Oktober 2025 15:53 WIB

Penulis:Pratiwi

Editor:Pratiwi

SIA.jpg
ilustrasi / pixabay

(sijori.id) - Industri penerbangan Asia Pasifik kembali bergairah. Memasuki 2025, sejumlah maskapai besar—mulai Singapore Airlines (SIA), Qantas Airways, hingga Cathay Pacific—mencatat lonjakan penumpang yang memecahkan rekor. Kembalinya minat masyarakat terbang menjadi sinyal kuat bahwa sektor aviasi sudah bangkit dan melaju untuk pertumbuhan baru.

 

SIA Group: 3,4 Juta Penumpang di September

Grup Singapore Airlines, yang membawahi SIA dan Scoot, menutup September 2025 dengan capaian manis. Total 3,4 juta penumpang diangkut, atau naik 3,7 persen dibanding periode sama tahun lalu. Load factor-nya tembus 87,1 persen—indikasi kursi nyaris penuh di setiap penerbangan.

Strategi SIA jelas: rute diperbanyak, layanan diperkuat. Sementara Scoot mengincar pasar berbiaya rendah, SIA mempertahankan segmen premium lewat jaringan internasional yang luas. Keduanya saling melengkapi, menyasar seluruh lapisan penumpang.

Tak sekadar angka, pertumbuhan ini menjadi bukti kepemimpinan SIA dalam layanan—mulai hospitality, inovasi digital, hingga armada modern nan irit bahan bakar.

 

Jaringan Diperluas, Kursi Tak Kosong

Pascapandemi, kebutuhan masyarakat untuk bepergian kembali meledak. SIA merespons cepat dengan menghadirkan rute-rute populer yang dulu ditutup sementara. Fokusnya tetap Asia, India, China, hingga penguatan jalur ke London dan Paris.

Scoot pun agresif menggarap pasar pendek-menengah yang sensitif soal harga. Dengan begitu, grup ini bisa bersaing sekaligus menjaga efisiensi operasional.

 

Qantas Paling Berani

Dari Australia, Qantas menggebrak dengan mengoperasikan Airbus A321XLR—pesawat komersial pertama jenis itu di Asia Pasifik. Jarak jelajah lebih panjang, konsumsi bahan bakar lebih hemat, cocok untuk mengoneksi lebih banyak kota antarnegara.

Langkah ini memuluskan ekspansi Qantas ke rute jarak menengah tanpa harus memakai wide-body.

 

Cathay Pacific Tak Mau Kalah

Menyusul lalu-lintas Hong Kong yang makin hidup kembali, Cathay Pacific membukukan lonjakan 21 persen hingga mengangkut 2,19 juta penumpang pada September 2025. Beban kursi juga membaik jadi 82,3 persen.

Pada sisi kargo, angkutan mencapai 134.909 ton—meski load factor sedikit turun. Cathay menambah rute, termasuk penerbangan langsung ke Changsha dan rute kargo musiman ke Madrid untuk mengerek pasar logistik.

 

Data dari AAPA: 34,3 Juta Pelancong Internasional

Asosiasi Maskapai Asia Pasifik (AAPA) menyebutkan, seluruh anggota di kawasan membawa 34,3 juta penumpang internasional pada Agustus 2025 atau naik 8,8 persen. Lonjakan permintaan turut didorong maraknya e-commerce, yang ikut menggerakkan pertumbuhan kargo hingga 5,4 persen.

 

Masa Depan Cerah, Tantangan Tetap Ada

Maskapai Asia kini berpacu memaksimalkan momentum. Investasi dilakukan pada teknologi digital, layanan lebih personal, hingga komitmen penggunaan bahan bakar ramah lingkungan.

Meski ekonomi global masih penuh ketidakpastian, fleksibilitas dan inovasi menjadi kunci menjaga daya saing di langit internasional. (*)