industri pertahanan
Selasa, 14 Oktober 2025 09:00 WIB
Penulis:Pratiwi
Editor:Pratiwi

WASHINGTON (sijori.id) — Dalam waktu kurang dari satu tahun, Sikorsky, perusahaan di bawah naungan Lockheed Martin, berhasil mengubah helikopter UH-60L Black Hawk menjadi S-70UAS U-Hawk, pesawat tanpa awak serbaguna dengan ruang kargo 25 persen lebih luas dibanding versi aslinya.
Perubahan besar dilakukan pada bagian kokpit yang diganti dengan pintu clamshell otomatis dan ramp untuk memudahkan bongkar muat. Sistem kendali penerbangan konvensional juga digantikan dengan teknologi fly-by-wire generasi ketiga yang terintegrasi dengan sistem otonomi MATRIX™ buatan Sikorsky.
U-Hawk yang ditampilkan pada ajang Association of the United States Army (AUSA) tahun ini menunjukkan kabin yang lebih besar dan fleksibel untuk berbagai keperluan, antara lain membawa kargo berukuran panjang seperti rudal, mengangkut kendaraan darat tanpa awak, memuat suplai logistik, hingga meluncurkan drone pengintai atau serang. Helikopter ini juga bisa membawa tangki bahan bakar internal tambahan untuk jarak dan durasi operasi yang lebih panjang.
“Kami menghadirkan solusi abad ke-21 dengan mengonversi Black Hawk menjadi platform utilitas tanpa awak sepenuhnya,” ujar Rich Benton, Wakil Presiden dan General Manager Sikorsky. “Prototipe ini kami wujudkan dari konsep hingga bentuk nyata dalam waktu kurang dari satu tahun. Desainnya dapat direplikasi dengan cepat dan biaya efisien untuk berbagai kebutuhan operasi.”
Tim Sikorsky Innovations memimpin proses desain ulang dan modifikasi struktural UH-60L menjadi U-Hawk tanpa awak. Penerbangan perdana dijadwalkan berlangsung pada 2026.
Dengan penghapusan kokpit dan peralatan internal, ruang kargo U-Hawk meningkat 25 persen dari Black Hawk standar. Ruang tambahan ini memungkinkan muatan lebih besar hingga bobot maksimum yang sama.
Beberapa konfigurasi misi yang bisa dilakukan antara lain:
Seperti pendahulunya, U-Hawk tetap dapat memuat kargo melalui pintu samping dan mengangkat beban eksternal hingga 4.080 kilogram.
Kendaraan ini sepenuhnya dikendalikan lewat tablet — dari menyalakan mesin hingga mendarat. Dengan satu sentuhan, pintu clamshell terbuka, ramp diturunkan, dan kargo bisa dimuat. Setelah siap, operator cukup memasukkan tujuan misi, sementara sistem otonomi MATRIX™ akan membuat rencana penerbangan otomatis berdasarkan kamera dan sensor navigasi.
Menurut Igor Cherepinsky, Direktur Sikorsky Innovations, U-Hawk merupakan helikopter utilitas otonom pertama yang sepenuhnya berbasis Black Hawk.
“Tanpa kokpit dan awak, biaya operasional dan perawatan jauh lebih rendah,” ujarnya. “Kami juga merancang sistem komputer, aktuator, dan modifikasi rangka yang efisien agar dapat diterapkan pada lini produk UAS kami di masa depan.”
Dengan kehadiran U-Hawk, Sikorsky memperpanjang warisan Black Hawk sebagai helikopter utilitas terbaik dunia — kini dalam versi tanpa awak yang siap memasuki era operasi militer otonom. (*)
Bagikan
Helsing
2 bulan yang lalu