tiktok
Minggu, 08 Oktober 2023 14:57 WIB
Penulis:Pratiwi
JAKARTA (sijori.id) — Transaksi kebutuhan sehari-hari (FMCG) senilai Rp1,33 triliun per bulan berpotensi pindah ke Shopee, Tokopedia, Blibli hingga Bukalapak seiring penutupan TikTok Shop mulai Rabu 4 Oktober 2023.
Angka tersebut merujuk nilai penjualan FMCG di TikTok Shop periode 1 September-1 Oktober 2023. Temuan itu merupakan riset Compas, sebuah perusahaan data crawling dan analisis big data.
Compas mencatat transaksi sebesar Rp1,33 triliun dengan volume transaksi mencapai 17,75 juta. Rinciannya yakni perawatan kecantikan Rp722 miliar, ,makanan-minuman Rp272 miliar, ibu dan bayi Rp204 miliar, kesehatan Rp 132 miliar, dan perlengkapan rumahRp 1 miliar
Kemudian, Compas menemukan ribuan penjual produk kebutuhan sehari-hari menutup toko di TikTok Shop. Rinciannya yakni 17 ribu lebih penjual serta 3.900 pemilik merek atau brand FMCG.
“Pasca-penutupan TikTok Shop, kami melihat potensi yang cukup baik pada platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Blibli,” kata Co-Founder sekaligus CEO Compas Hanindia Narendrata Rahiesa dalam keterangan pers, Jumat 6 Oktober 2023.
Pasar Potensial
Pihaknya menambahkan penjualan produk FMCG di Shopee, Tokopedia, dan Blibli sebulan sebelum penutupan TikTok Shop juga sudah terpantau tinggi. Shopee memiliki nilai penjualan Rp3,1 triliun selama 1 September – 1 Oktober.
Sebanyak Rp1,9 triliun di antaranya merupakan produk perawatan kecantikan. Adapun jumlah transaksi sebanyak 92,4 juta. Tokopedia memiliki nilai penjualan Rp622,3 miliar dengan jumlah transaksi 10,5 juta. Sementara itu, Blibli memiliki nilai penjualan Rp84,8 miliar dengan jumlah transaksi 1,7 juta
Menurut Hanindia, pelaku bisnis FMCG tidak perlu lagi kehilangan pasar potensial dari penutupan TikTok Shop,” kata Hanindia. “Dengan data dan solusi tepat, perpindahan dan pemanfaatan platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Blibli dapat menjadi solusi aktif dan kompetitif untuk kembali meraih peluang, memaksimalkan nilai dan jumlah transaksi penjualan,” terangnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mendorong pedagang yang memanfaatkan digital teknologi untuk beralih ke platform marketplace biasa.
“Kementerian Kominfo mengimbau pelaku ekonomi digital yang selama ini memanfaatkan platform social commerce sebagai sarana PMSE (perdagangan melalui sistem elektronik), untuk memanfaatkan platform marketplace (e-commerce) yang telah ada,” ujarnya. (*)
Bagikan