Ukraina
Senin, 30 Mei 2022 08:37 WIB
Penulis:Pratiwi
VILNIUS (sijori.id) - Ratusan warga Lituania bekerja sama untuk membeli drone Bayraktar TB2 yang akan diberikan kepada Ukraina untuk perang melawan Rusia. Dalam waktu tiga hari mereka berhasil mendapatkan dana sekiar 3 juta Euro atau sekitar Rp47 miliar. Sementara yang dibutuhkan sekitar 5 juta Euro.
Penggalangan dana ini dimulai pada Rabu 25 Mei 2022. Agne Belickaite yang ikut menyumbang kepada Reuters mengatakan sebelum perang ini dimulai, tidak seorang pun dari mereka berpikir akan membeli senjata. Tapi itu hal kini menjadi hal yang normal.
Nantinya pembelian drone akan diatur oleh Kementerian Pertahanan Lithuania yang berencana untuk menandatangani letter of intent pembelian TB2 dari Turki minggu depan.
Beshta Petro, duta besar Ukraina untuk Lithuania mengatakan ini adalah kasus pertama dalam sejarah ketika warga biasa mengumpulkan uang untuk membeli sesuatu seperti Bayraktar. “Ini belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya kepad Laisves TV.
Sebagian besar senjata berat yang telah dikirim negara-negara NATO ke Ukraina sejauh ini adalah senjata buatan Soviet. Mereka berasal dari persediaan negara-negara anggota NATO Eropa timur. Tetapi baru-baru ini barat dan Amerika mulai memasok senjata berat seperti howitzer hingga rudal antikapal Harpoon.
Drone TB2 terbukti efektif dalam beberapa tahun terakhir dalam konflik di Suriah dan Libya. Ukraina telah membeli lebih dari 20 Bayraktar TB2 dari perusahaan Turki Baykar dalam beberapa tahun terakhir. Kyiv memesan 16 lagi pada 27 Januari dengan pengiriman dilakukan pada awal Maret. Kabar terakhir Ukraina pada Mei 2022 ini juga memesan 24 unit lagi.
Dalam perang Ukraina, drone ini juga terkonfirmasi menghancurkan banyak tank dan sistem senjata lain milik Rusia. Tetapi Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim mereka telah menembak jatuh sekitar 90 unit drone buatan Turki tersebut. Jumlah yang jauh lebih besar dari yang diketahui dimiliki Ukraina.
Bayraktar TB 2 telah menjadi salah satu drone yang cukup diminati. Saat ini sampai saat ini lebih dari 300 drone telah diproduksi di Turki selama delapan tahun terakhir. Sebanyak 96 di antaranya dikirim ke klien asing.
Sejumlah negara juga dilaporkan menjadi calon pembeli potensial termasuk Arab Saudi, Kazakhstan, Bosnia dan Herzegovina, dan Hungaria. Selain itu juga ada Latvia, Lithuania, Albania, Salvador, Serbia, Slovakia, Uruguay, dan Ekuador.
Drone ini memiliki bentang sayap: 12 m, panjang : 6,5 m dan mampu membawa muatan 150 kg. Senjata yang dibawa adalah 4 rudal udara ke permukaan MAM-C atau MAM-L.
Pesawat bisa terbang pada kecepatan hingga 220 km/h dengan ketinggian hingga 8000 meter.
Drone mampu terbang selama 27 jam dengan jangkauan hingga 300 km. (*)
Bagikan