10 Kota Kecil Paling Memikat di Selandia Baru

Pratiwi - Rabu, 22 Oktober 2025 21:11 WIB
Pemandangan udara kota Russell, Pulau Utara, Selandia Baru, Oseania.

SELANDIA BARU (sijori.id) - Selandia Baru selalu punya cara memukau mata dan hati. Negeri ini bukan sekadar pegunungan tinggi, pantai panjang, atau danau biru, tapi juga kota-kota kecil yang menyimpan ketenangan, sejarah, dan budaya yang hidup berdampingan dengan alam.

Mulai dari desa di tepi danau Alpen hingga kota nelayan di pesisir selatan, setiap sudut menghadirkan pesona berbeda. Dari menatap batu bulat Moeraki di tepi pantai, menyaksikan lumba-lumba Hector di Teluk Akaroa, sampai menyeruput anggur di Martinborough — semua terasa istimewa.

Berikut sepuluh kota kecil paling memesona di Selandia Baru, tempat terbaik untuk melepas lelah dan menikmati dua hari penuh ketenangan.

1. Wānaka – Permata Alpen di Tepi Danau

Gerbang menuju Taman Nasional Mount Aspiring, Wānaka menawarkan pemandangan pegunungan dan danau yang memesona. Ikon uniknya, Pulau Mou Waho, punya “danau di atas danau”. Setelah menjelajah, wisatawan bisa bersantai di kafe tepi air dengan panorama memukau.

2. Akaroa – Sentuhan Prancis di Teluk Vulkanik

Kota kecil bernuansa Prancis ini berada di kawah purba Semenanjung Banks. Selain kuliner khas, Akaroa terkenal dengan lumba-lumba Hector dan penguin biru. Museum Akaroa dan bangunan kolonialnya menyimpan kisah sejarah yang kaya.

3. Hokitika – Kota Seni di Pesisir Barat

Dulu kota tambang emas, kini jadi pusat seni dan kerajinan khas Maori. Daya tarik utamanya Hokitika Gorge dengan air biru toska yang menawan. Wisatawan bisa melihat burung kiwi di National Kiwi Centre dan menginap di hotel unik bekas stasiun pemadam.

4. Kaikōura – Surga Laut dan Gunung

Tempat langka di mana pegunungan bersalju bertemu lautan. Kaikōura terkenal dengan wisata paus dan lumba-lumba, jalur tebing Peninsula Walkway, serta pengalaman menginap di peternakan domba Lynton Downs yang menawarkan nuansa pedesaan menenangkan.

5. Russell – Kota Tua yang Damai

Sebagai pemukiman Eropa tertua, Russell memadukan sejarah dan ketenangan. Pengunjung bisa menjelajahi gereja bersejarah, naik kapal layar klasik R. Tucker Thompson, atau melihat proses cetak buku kuno di Pompallier Mission and Printery.

6. Tīrau – Kota Kecil dengan Karakter Besar

Disebut “ibu kota seng dunia”, Tīrau penuh patung dan bangunan warna-warni. Daya tarik alamnya Blue Spring di Te Waihou Walkway dengan air sebening kaca. Kota ini juga punya museum antik dan jalur sepeda indah di Waikato River Trails.

7. Coromandel – Surga Pantai dan Hutan

Cathedral Cove jadi ikon pantai putih dan tebing megah. Penyelam bisa menjelajah Te Whanganui-a-Hei Marine Reserve, sementara pendaki menantang diri di Pinnacles Track yang menawarkan panorama spektakuler.

8. Martinborough – Negeri Anggur di Wairarapa

Kota kecil elegan ini dikenal sebagai sentra wine, terutama pinot noir. Wisatawan bisa bersepeda keliling kilang anggur, menginap di penginapan pedesaan seperti Whitimanuka Retreat, atau menjelajah Remutaka Cycle Trail.

9. Whakatāne – Kota Matahari dan Petualangan

Kota dengan sinar matahari terbanyak di Selandia Baru ini memadukan alam, budaya, dan petualangan laut. Jalur Ngā Tapuwae o Toi menyuguhkan pemandangan hutan dan pantai, sementara Ōtarawairere Beach jadi spot tersembunyi favorit.

10. Moeraki – Keajaiban Batu Bulat di Pesisir Timur

Dikenal dengan Moeraki Boulders, batu raksasa berbentuk bulat alami di tepi pantai. Dekat sana ada Katiki Point dengan koloni penguin langka dan mercusuar klasik.

Menutup hari, wisatawan bisa bersantai di Fleurs Place, restoran seafood legendaris di tepi pelabuhan yang menyajikan hasil tangkapan segar dengan cita rasa rumahan.

Menemukan Keindahan di Setiap Sudut

Dari lembah hijau hingga tepi pantai berbatu, kota-kota kecil di Selandia Baru menunjukkan bahwa keindahan sejati tak selalu ada di kota besar. Di sinilah alam, budaya, dan keramahan manusia berpadu menciptakan pengalaman yang membekas.

Perjalanan ke tempat-tempat ini bukan sekadar wisata, tapi cara untuk berhenti sejenak, bernapas, dan benar-benar menikmati bumi Aotearoa. (*)

Editor: Pratiwi

RELATED NEWS