20 Ungkapan Populer yang Berakar dari Abad Pertengahan

Pratiwi - Selasa, 16 September 2025 14:46 WIB
null

(sijori.id) — Banyak ungkapan yang kita ucapkan sehari-hari ternyata memiliki sejarah panjang, bahkan hingga ke Abad Pertengahan. Dari hukum Inggris, karya sastra Chaucer, hingga catatan sejarah Irlandia, sejumlah frasa memperlihatkan bagaimana kehidupan dan budaya pada masa itu membentuk bahasa yang masih kita gunakan sekarang.

Berikut 20 ungkapan yang lahir dari Abad Pertengahan dan tetap hidup sampai kini:

  • The apple of one’s eye — Pada masa Inggris kuno, pupil mata disebut apple karena dianggap menyerupai apel kecil. Bagian ini dianggap berharga sehingga dipakai untuk melukiskan sesuatu atau seseorang yang sangat dicintai.
  • Baker’s dozen — Dari aturan roti tahun 1262. Untuk menghindari tuduhan menjual roti kurang berat, para pembuat roti memberi tambahan satu potong, sehingga satu lusin berarti 13.
  • To curry favour — Berasal dari frasa Prancis abad ke-14 estriller fauvel, tentang kuda berwarna cokelat (Fauvel) yang melambangkan kemunafikan. “Menyisir Fauvel” kemudian dimaknai sebagai usaha mengambil hati lewat sanjungan.
  • To play devil’s advocate — Dari istilah Latin advocatus diaboli. Jabatan resmi Gereja Katolik untuk mencari kelemahan dalam proses kanonisasi calon santo.
  • To throw down the gauntlet — Gauntlet adalah sarung tangan baja ksatria. Menjatuhkannya ke tanah berarti menantang duel.
  • By hook or by crook — Dari aturan mengambil kayu bakar, rakyat boleh mengambil ranting dari pohon mati dengan sabit (hook) atau tongkat gembala (crook).
  • Hue and cry — Dari abad ke-12, rakyat wajib berteriak keras saat melihat kejahatan agar warga lain turut mengejar pelaku.
  • A nest egg — Petani abad ke-14 meninggalkan sebutir telur di sarang untuk merangsang ayam bertelur. Pada abad ke-17, istilah ini bermakna tabungan.
  • A red-letter day — Hari raya dan peringatan santo ditandai huruf merah dalam kalender gereja abad ke-15.
  • To sink or swim — Dari praktik “uji air”: orang dilempar ke air untuk menentukan bersalah atau tidak. Tenggelam berarti tak bersalah, mengapung berarti bersalah.
  • No Man’s Land — Tercatat sejak abad ke-11 di Domesday Book. Juga digunakan warga London abad ke-14 untuk menyebut area eksekusi di luar tembok kota.
  • All that glitters is not gold — Muncul dalam tulisan Alain de Lille abad ke-12 dan diulang Chaucer, bermakna penampilan bisa menipu.
  • Stark raving mad — Dari kata stark (sangat, keras) dan raving (mengigau/mengamuk). Digunakan sejak abad ke-14 untuk menggambarkan kegilaan total.
  • More Irish than the Irish themselves — Ungkapan untuk orang Norman yang begitu menyerap budaya Irlandia hingga melebihi penduduk asli.
  • Blood is thicker than water — Asalnya berbeda dari makna modern. Dalam teks abad ke-13, “darah keluarga tak akan hilang oleh air,” menekankan ikatan keluarga lebih kuat daripada ikatan lain.
  • Let sleeping dogs lie — Chaucer menulis, “tidak baik membangunkan anjing tidur.” Maknanya, jangan menimbulkan masalah dari situasi yang tenang.
  • Bed of roses — Dari karya sastra Prancis Le Roman de la Rose, melambangkan kehidupan penuh kenyamanan dan cinta.
  • Tom, Dick and Harry — Ungkapan untuk “orang biasa” yang sudah ada padanan Latinnya di Italia abad pertengahan: Titius, Gaius, Sempronius.
  • One bad apple spoils the whole barrel — Ide bahwa satu apel busuk merusak yang lain juga dipakai Chaucer untuk menggambarkan teman buruk yang merusak kelompok.
  • In my mind’s eye — Dari tulisan Joachim of Flora abad ke-12, untuk melukiskan penglihatan batin atau imajinasi.

Jejak Abad Pertengahan dalam Bahasa

Dua puluh ungkapan ini memperlihatkan betapa kuat warisan Abad Pertengahan dalam membentuk bahasa Inggris modern. Dari aturan hukum, ritual agama, hingga karya sastra, kata-kata itu bukan sekadar peninggalan sejarah, tetapi masih hidup dalam percakapan sehari-hari.

RELATED NEWS