3 Bahaya Wi-Fi di Tempat Umum
JAKARTA (sijori.id) - Tidak ada jaringan Wi-Fi yang benar-benar bebas risiko, tapi keamanan informasi pribadi Anda sangat bergantung pada jenis jaringan Wi-Fi yang Anda gunakan. Wi-Fi gratis seperti di bandara, kedai kopi, dan ruang publik lainnya biasanya akan memberikan kata sandi Wi-Fi sehingga Anda bisa mengakses internet.
Namun, ada juga yang meminta Anda untuk membuat akun terlebih dahulu sebelum dapat mengakses internet. Akan tetapi, sering kali yang perlu Anda lakukan hanyalah sign in dengan mencentang perjanjian syarat dan ketentuan tertentu.
Wi-Fi jaringan publik dapat memaparkan pengguna pada potensi risiko keamanan. Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak menggunakan situs semacam Facebook atau Google di jaringan Wi-Fi publik.
Berikut konsekuensi penggunaan Wi-Fi publik yang perlu Anda waspadai.
Serangan Smishing dan Phishing
Serangan ini menjadi salah satu bahaya yang perlu Anda waspadai saat mengakses Wi-Fi publik. Smishing adalah penipuan yang dilakukan dengan pesan SMS. Peretas akan mengirimkan pesan SMS kepada korban dengan mengatasnamakan pihak resmi. Penipu akan menyisipkan tautan yang jika diklik korban akan mengarahkan korban ke situs berbahaya milik pelaku.
Sedangkan Phishing adalah mengirim email dari penipu yang mengaku menjadi salah satu pegawai bank atau instansi resmi. Penopuan tersebut akan meminta korban untuk mengunjungi suatu situs palsu yang mirip dengan instansi asli.
Malware
Adanya malware yang menyusupi perangkat atau ponsel akan sangat berbahaya untuk Anda. Malware dapat mencuri data dan merusak sistem operasi dari perangkat yang Anda gunakan.
Serangan Man in The Middle
Saat pengguna terhubung ke jaringan Wi-Fi palsu atau hot spot palsu, pada dasarnya mereka memberikan ‘undangan’ kepada peretas untuk mengakses ke perangkat mereka. Inilah yang akan membuka pintu peretas untuk apa yang dikenal sebagai serangan man in the middle.
Cara kerjanya, ketika pengguna terhubung ke situs web tertentu seperti situs bank, hot spot ‘jahat’ mengarahkan pengguna ke situs web yang terlihat seperti milik bank resmi, tapi ternyata hal itu tidak aman. Saat pengguna mengetikkan kata sandi, nomor kartu kredit, alamat email, atau informasi sensitif lainnya, maka peretas bisa mencurinya.