3 Strategi Kurangi Ketergantungan Impor Energi

Pratiwi - Kamis, 23 Februari 2023 21:45 WIB
.

JAKARTA (sijori.id) - Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Pertambangan Irwandy Arif mengungkapkam sejumlah strategi pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada impor energi. Irwandy mengatakan, untuk mengurangi ketergantungan impor energi nasional tersebut, pemerintah tengah melaksanakan beberapa program. Diantaranya peningkatan pada investasi hulu migas.

"Pertama, peningkatan investasi hulu migas, dengan melakukan perbaikan fiscal term, assume and discharged, perbaikan regulasi melalui revisi UU Migas untuk memberikan kepastian hukum migas dan dukungan daerah," ujar Irwandy dalam acara Energy dan Mining Outlook 2023 pada Kamis, 23 Februari 2023.

Peningkatan produksi minyak bumi menjadi 683 juta barel, akan dilakukan seperti di Wilayah Kerja (WK) atau blok migas Cepu di Jawa Timur, maupun melakukan Enhanced Oil Recovery (EOR) di Blok Rokan, Riau.

Selain itu akan ada peningkatan gas bumi pada jangka pendek akan beroperasi Train 3 dari proyek Lapangan Tangguh (Papua), Saka, dan ke depan ada IDD (Indonesia Deep Water Development di Kalimantan Timur.

Tak hanya menggenjot hulu migas, strategi pemerintah selanjutnya mempersiapkan infrastruktur di sisi kilang pengolahan minyak, yakni melalui proyek kilang baru dan Refinery Development Master Plan (RDMP) kilang yang juga masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).

Termasuk infrastruktur gas, membangun jaringan transmisi gas seperti pipa gas Cirebon-Semarang yang diperkirakan mulai berjalan pada semester II-2023, lalu dilanjutkan pembangunan pipa transmisi Cirebon-Semarang tahap 2, lalu pipa Sei Mangkei di Sumatera Utara.

Strategi terakhir, untuk mengurangi impor BBM pemerintah tengah menerapkan kebijakan pencampuran biodiesel sebesar 35% alias B35 mulai 1 Februari 2023. Juga implementasikan kendaraan listrik 300 ribu motor listrik baru dan juga motor konversi, dari motor BBM ke motor listrik pada 2024. (*)

Tags energiBagikan

RELATED NEWS