5 Lulusan Terbaik UIB pada Wisuda XXI
BATAM (sijori.id) - Universitas Internasional Batam (UIB) menutup tahun akademik dengan helatan Wisuda XXI di Swiss-Belhotel Harbour Bay, Batam, Kamis (11/12/2025). Sebanyak 832 lulusan—722 sarjana dan 110 magister—duduk berdampingan bersama keluarga, merayakan berakhirnya perjalanan panjang di bangku kuliah.
Suasana seremoni itu tak hanya penuh ritus formal, tetapi juga cerita-cerita personal para wisudawan berprestasi yang menjadi pusat perhatian. Mereka adalah Keaton Yoputra, Nany Tan, Antony, Vionny Lau, dan Misnawati—nama-nama yang tahun ini naik podium bukan sekadar menerima ijazah, melainkan juga penghargaan akademik tertinggi dari kampus.
Keaton Yoputra, Sarjana Sistem Informasi, meraih predikat Wisudawan Terbaik Eksakta dengan IPK sempurna 4,00. Perjalanan kuliahnya diwarnai tantangan: membagi waktu antara studi dan membantu usaha keluarga. Namun Keaton memilih tetap aktif berorganisasi dan rutin berdiskusi dengan dosen pembimbing. “Lingkungan kampus yang mendorong kami untuk berkembang sangat membantu saya bertahan,” katanya.
Dari rumpun non-eksakta, penghargaan serupa jatuh kepada Nany Tan, lulusan Akuntansi dengan IPK 4,00. Nany bercerita bagaimana ia menavigasi ritme kuliah sambil bekerja. “Awalnya sulit. Saya harus membaca materi jauh-jauh hari dan memanfaatkan akhir pekan,” ucapnya. Ia menegaskan bahwa dukungan keluarga, teman, dan dosen menjadi penopang utama hingga ia lulus tepat waktu.
Di jenjang magister, Antony—lulusan Magister Hukum dengan IPK 3,95—menegaskan pentingnya konsistensi. Menurutnya, capaian akademik itu tak mungkin diraih tanpa dukungan dosen, rekan sekelas, dan keluarga. “Komitmen itu bisa dijaga karena lingkungan UIB sangat suportif,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Vionny Lau, lulusan terbaik Magister Manajemen dengan IPK 3,97. Menjalankan kuliah sambil bekerja membuatnya harus disiplin menentukan prioritas. Ia memilih fokus membangun karier sebelum kembali melanjutkan pendidikan. Pesannya untuk mahasiswa UIB lainnya: “Jaga komitmen dan disiplin. Proses itu akan mengantar kita pada tujuan.”
Kisah Misnawati, lulusan Akuntansi dengan IPK 3,88, juga mencuri perhatian. Beasiswa penuh dari UIB menjadi dorongan besar baginya menamatkan studi sambil bekerja. “Penghargaan ini mengajarkan bahwa prestasi lahir dari konsistensi dan kemauan belajar,” ujarnya.
Dalam pidato wisudanya, Rektor UIB menegaskan komitmen kampus mencetak lulusan dengan karakter kuat dan daya saing global. Ia menyebut capaian akreditasi Unggul pada 2025 sebagai momentum penting bagi UIB untuk memperkuat kualitas pendidikan. “Kami percaya bekal dari UIB akan menjadi nilai berarti bagi kontribusi Anda kepada masyarakat dan bangsa,” katanya.
Wisuda berakhir dengan penyerahan penghargaan untuk para lulusan terbaik. Di balik seremoni itu, UIB meneguhkan posisinya sebagai perguruan tinggi yang konsisten melahirkan lulusan berkualitas. Bagi mahasiswa yang belum turun panggung, kisah para wisudawan berprestasi tahun ini menjadi pengingat: kerja keras, dukungan lingkungan, dan ketekunan masih menjadi formula yang paling ampuh. (*)
