7 “Larangan Sunyi” di Jepang: Aturan Tak Tertulis yang Membentuk Disiplin Publik

Pratiwi - Kamis, 04 Desember 2025 19:07 WIB
Di Jepang, jangan berisik saat di dalam kereta. | pixabay

(sijori.id) - Jepang kerap dijuluki “negeri serba tidak”. Ada sejumlah aturan sosial yang tak tertulis namun ditaati hampir tanpa cela. Tujuh di antaranya berikut ini sering mengejutkan pendatang.

Pertama, soal tip. Memberi uang lebih sebagai apresiasi layanan dianggap tak pantas. Dalam kultur Jepang, pelayanan prima sudah menjadi standar dan masuk ke harga. Alih-alih dianggap ramah, memberi tip justru bisa membuat petugas merasa tersinggung.

Kedua, larangan berbicara lewat telepon di transportasi umum. Kereta dan bus adalah ruang hening. Ponsel wajib dalam mode senyap, dan menerima telepon di gerbong merupakan tindakan yang dianggap mengganggu ketertiban bersama.

Ketiga, makan sambil berjalan. Kebiasaan yang lazim di banyak negara ini dipandang kurang sopan di Jepang. Makanan sebaiknya dinikmati dengan berhenti sejenak, bukan sambil melangkah.

Keempat, soal sampah. Tempat sampah umum sedikit, tapi jalanan tetap bersih. Warga terbiasa membawa pulang sampahnya sendiri dan menyimpannya berjam-jam jika perlu. Disiplin kolektif membuat kota tetap rapi.

Kelima, ekspresi kasih di ruang publik. Pelukan, ciuman, atau gestur intim jarang terlihat. Jepang menempatkan urusan perasaan di ruang pribadi. Di ruang publik, semuanya serba tertata dan terkendali.

Keenam, aturan melepas sepatu. Di rumah, di beberapa restoran tradisional, atau di area suci seperti kuil, sepatu harus dilepas. Biasanya tersedia sandal khusus untuk area dalam ruangan.

Ketujuh, hening di dalam lift. Begitu pintu menutup, percakapan terhenti. Bahkan teman sendiri pun kerap memilih diam. Lift dianggap ruang transisi yang tak memerlukan suara.

Apakah semua ini bentuk disiplin sosial yang mengagumkan, atau justru batas-batas budaya yang terlalu ketat? Pendapat bisa berbeda, tapi satu hal pasti: Jepang menjaga keteraturan dengan cara yang sering membuat dunia tertegun. (*)

RELATED NEWS