- SCIENCETECH
- SEPUTAR SIJORI
- Destinasi & Kuliner
- Ekonomi, Fintech & UMKM
Anjing Bisa Menangis

YOGYA (sijori.id) - Anjing, yang dikenal sebagai binatang sahabat manusia, ternyata dapat menangis saat bertemu kembali atau reuni dengan pemiliknya. Hal ini diketahui lewat penelitian berjudul “Increase of tear volume in dogs after reunion with owners is mediated by oxytocin” yang terbit di jurnal Current Biology pada 22 Agustus 2022 lalu. Sebagaimana dilansir dari laman Science Alert, ilmuwan yang terlibat dalam riset ini mengambil sampel dari 18 anjing.
Dari 18 ekor anjing ini, 10 persen sampel menunjukkan peningkatan volume air mata (dibanding dengan linangan biasa) ketika mereka bertemu dengan para pemiliknya setelah satu hari dipisahkan.
Tak hanya itu, setelah lama tidak bertemu, para anjing melakukan lebih dari sekedar berjingkrak-jingkrak kegirangan, melainkan juga tangisan kebahagiaan ketika bertemu lagi dengan pemiliknya.
Dalam menunjang penelitian ini, para peneliti menggunakan selembar kertas yang menyerap air mata, untuk mengambil air mata para anjing. Kertas itu ditempatkan di sekitar mata hewan berkaki empat tersebut.
"Kita belum pernah mendengar penemuan bahwa para binatang bercucuran air mata dalam situasi yang menyenangkan ketika bertemu kembali dengan pemiliknya,” kata peneliti perilaku binatang Takfumi Kikusui dari Azabu University, dikutip Rabu (24/8/2022).
“Kami antusias bahwa ini mungkin adi penelitian yang pertama," imbuhnya.
Mengutip laporan New York Times, bagi manusia volume air mata yang lebih banyak seringkali dikaitkan dengan sisi emosional yang meningkat.
Berdasarkan itulah, para ahli menduga, anjing juga merasakan demikian ketika memiliki emosi yang positif.
Para ahli kemudian melakukan eksperimen lain.
Mereka menyertakan hormon oksitoksin langsung ke mata 22 anjing untuk melihat reaksinya. Hasilnya, lebih banyak air mata yang keluar dari anjing-anjing tersebut.
Oksitoksin sendiri merupakan hormon yang membuat manusia memilki rasa empati, kepercayaan, dan cinta.
Anjing sendiri memang diduga punya kemampuan kognitif yang mirip manusia. Hal itu dihasilkan dari proses evolusi mereka dalam hubungannya dengan manusia.
Kontak mata pun berperan penting dalam rasa keterikatan para anjing dan manusia. Menjalin kontak mata dengan peliharaannya biasanya memunculkan sikap peduli pada manusia.
Para ahli yang terlibat dalam riset ini pun percaya, sifat peduli manusia muncul setelah melihat para anjing mengeluarkan air mata saat bereuni dengan mereka. Alhasil, timbullah dalam diri para manusia tersebut hormon oksitoksin.
"Anjing telah menjadi partner bagi para manusia dan kita bisa menjalin rasa keterikatan," kata Kikusui.
"Dalam proses reuni ini mungkin saja para anjing yang menunjukkan mata yang berkaca-kaca selama interaksi dengan pemiliknya, akan mendapatkan kepedulian yang lebih," ujarnya menambahkan.
Terlepas dari hasil ini, sebagian ilmuwan meragukan hipotesisnya. Pasalnya, hewan biasa mengeluarkan air mata untuk membersihkan mata mereka dari benda yang menyangkut.
Karena itulah, air mata yang muncul karena penambahan oksitoksin mungkin saja karena mata para anjing teriritasi, bukan air mata bahagia. (Eff)
Berita Selanjutnya