APBN Januari 2024 Menunjukkan Kinerja Positif

Pratiwi - Kamis, 22 Februari 2024 21:12 WIB
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong (Kanan) berbicara dengan Presiden Indonesia Joko Widodo (Kiri) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Kanan) (Reuters/Kazuhiro Nogi)

JAKARTA (sijori.id) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, realisasi pendapatan negara mencapai Rp215,5 triliun atau tembus 7,7% terhadap APBN 2024. Di mana keseimbangan primer tembus Rp61,4 triliun.

"APBN tahun 2024 meski baru bulan pertama, tetapi menunjukkan suatu kinerja yang cukup baik," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA Kamis, 22 Februari 2024.

Lebih lanjut bendahara negara ini menyebut, dari total realisasi pendapatan negara tersebut, realisasi penerimaan perpajakan mencapai Rp149,25 triliun atau baru 7,5% dari target APBN 2024. Penerimaan terbesar berasal dari PPh non migas yang mencatatkan realisasi sebesar Rp83,69 triliun atau 56,15 dari total peneirmaaan.

Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp43,3 triliun tumbuh 8,8% dari target APBN 2024. Pertumbuhan tersebut dipengaruhi oleh utamanya disebabkan tekanan pada realisasi pendapatan SDA akibat moderasi harga komoditas seperti minyak dan batubara.

Menkeu mengatakan, realisasi Belanja Negara mencapai Rp184.2 triliun atau 5,5% dari pagu yang disiapkan APBN 2024. Dari sisi belanja, pemerintah telah menghabiskan Rp 184,2 triliun sampai Januari 2024. Realisasi itu terdiri dari belanja pemerintah pusat dan transfer ke daerah.

Karena Indonesia memasuki masa pemilu 2024, realisasi anggaran pemilu hingga Januari 2024 menembus Rp16, 5 triliun atau 43,2% dari pagi Rp38,3 triliun.

Menkeu menyebut, kinerja APBN di awal 2024 melanjutkan kinerja baik meski di tengah momentum pertumbuhan ekonomi yang banyak tantangan. Termasuk dampak dari perlemahan perekonomian global dan volatilitas pasar keuangan global terus diantisipasi ke depan. (*)

Tags apbnBagikan

RELATED NEWS