SEMARANG (sijori.id) - Kementerian Perindustrian terus menggencarkan upaya untuk mendorong sektor manufaktur menuju adopsi prinsip industri hijau dan teknologi 4.0. Salah satu langkah terkini adalah melalui peran Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri (BBSPJPPI) Semarang, yang berhasil mengembangkan aplikasi revolusioner berbasis Internet of Things (IoT) bernama "Udaraku." Aplikasi Udaraku dapat memonitor secara real-time kualitas udara dengan mengacu pada Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU).

Kepala BBSPJPPI, Sidik Herman, menyatakan optimisme terhadap kesiapan Udaraku untuk dikomersialisasikan. Sidik menekankan bahwa aplikasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada peningkatan kualitas Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di seluruh Indonesia.

“Aplikasi ini siap dikomersialisasikan dan dashboard yang ditawarkan memungkinkan pemantauan bekerja melalui data reporting dari sensor yang akan disebar di wilayah Indonesia,” ujar Sidik Herman, dilansir kemenperin.go.id, Rabu, 17 Januari 2024.

Dengan fokus pada partikulat PM 1, PM 2.5, dan PM 10, Udaraku menjadi solusi inovatif dalam membantu pihak industri dalam evaluasi pengelolaan limbah udara mereka.

Fitur-fitur yang sedang dalam tahap pengembangan, seperti Public View, Industry/User View, dan Admin View, diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi pihak industri untuk melakukan evaluasi dan regulator untuk merencanakan aksi kualitas udara. Dengan Udaraku, para pemangku kepentingan dapat memantau dan mengelola kualitas udara secara lebih efektif.

Inovasi Udaraku sejalan dengan langkah Kementerian Perindustrian untuk menciptakan industri manufaktur yang mandiri, berwawasan lingkungan, dan terkini sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0.

Dengan penerapan teknologi yang praktis dan aplikatif, diharapkan prinsip-prinsip industri hijau dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perlindungan lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Dalam waktu dekat, Udaraku diharapkan dapat menjadi alat yang efektif dalam mencapai tujuan Indonesia untuk menjadi pusat industri berkelanjutan di Asia Tenggara, melalui adopsi teknologi canggih dan keberlanjutan lingkungan. (*)