WASHINGTON (sijori.id) — Pemerintah Amerika Serikat menyetujui kemungkinan penjualan hingga 12 pesawat tempur F-16 Block 70 kepada Angkatan Udara Peru (FAP). Penjualan senilai 3,42 miliar dollar AS itu disampaikan Departemen Luar Negeri AS kepada Kongres untuk mendapat persetujuan, dalam kerangka program Foreign Military Sales (FMS).

Peru saat ini berada pada tahap akhir dalam menentukan pesawat tempur multirole yang akan memperkuat armadanya. Tiga kandidat yang masih dipertimbangkan adalah Saab JAS-39 Gripen E/F asal Swedia, Dassault Rafale asal Prancis, serta Lockheed Martin F-16 Block 70 Viper dari AS.

Pengumuman resmi sebenarnya diperkirakan keluar pada Juli lalu, tetapi tertunda. Pada Agustus, Menteri Pertahanan Peru Walter Astudillo dan Menteri Luar Negeri Elmer Schialer melakukan kunjungan ke Swedia dan Prancis. Kedua negara Eropa tersebut belakangan meningkatkan tawarannya, termasuk penambahan pesawat peringatan dini GlobalEye pada paket Gripen, sesuai permintaan Komandan FAP, Jenderal Udara Carlos Enrique Chávez Cateriano.

Menurut keterangan Defense Security Cooperation Agency (DSCA) pada 16 September, permintaan Peru mencakup 10 unit F-16C (single seat) dan 2 unit F-16D (twin seat), beserta 14 mesin F110-GE-129, suku cadang, dukungan teknis, serta peningkatan kemampuan.

Paket yang ditawarkan juga meliputi persenjataan modern, antara lain 12 rudal jarak jauh AIM-120C-8 AMRAAM, 12 rudal jarak dekat AIM-9X Block II Sidewinder, meriam M61A1, serta peluncur roket kendali LAU-129. Jet tempur ini dilengkapi radar AN/APG-83 AESA, sistem peperangan elektronik Viper Shield, dan pod penjejak sasaran Litening.

Departemen Luar Negeri AS menegaskan penjualan ini akan meningkatkan kemampuan Peru menjaga kedaulatan wilayah udara, melindungi perbatasan, serta mendukung operasi presisi melawan narkotika dan terorisme. “Penjualan ini juga akan memperkuat kemitraan militer jangka panjang antara AS dan Peru,” demikian pernyataan resmi (*)