Asal Usul Garam di Lautan

Pratiwi - Sabtu, 18 November 2023 13:32 WIB
Laut

(sijori.id) - Air merupakan unsur vital yang mendukung keberlangsungan hidup makhluk di Bumi. Ketersediaan air yang dapat diminum di planet bumi sangatlah terbatas.

Lautan, yang mencakup sekitar 70 persen permukaan planet, merupakan sumber air terbesar di dunia. Meskipun demikian, air laut memiliki tingkat salinitas yang tinggi sehingga tidak bisa dikonsumsi manusia karena kandungan garamnya yang tinggi.

Dilansir dari ensiklopedia britanica, berdasarkan penelitian dan data dari berbagai sumber ilmiah, kandungan garam rata-rata di lautan mencapai sekitar 35 bagian per seribu. Jumlah ini mampu menghasilkan sekitar 120 juta ton garam per mil kubik air laut. Hingga saat ini manusia terus melakukan penelitian mengenai asal usul garam tersebut.

Sebagian besar garam di lautan berasal dari proses yang berlangsung selama ribuan bahkan jutaan tahun. Saat hujan turun, air hujan mengikis batuan yang kemudian membawa garam dan mineral menuju lautan.

Proses ini, terus berjalan selama milyaran tahun, dan menjadi salah satu sumber utama garam di lautan. Aktivitas hidrotermal dan vulkanik di dasar laut juga turut memberikan kontribusi signifikan pada akumulasi garam di lautan.

Garam yang ada di lautan merupakan hasil dari interaksi alami yang kompleks antara air, daratan, dan aktivitas geologis. Proses ini terus menjadi fokus penelitian bagi para ilmuwan untuk lebih memahami bagaimana garam terbentuk, terakumulasi, dan bagaimana peranannya dalam ekosistem laut dan siklus hidrologi global.

Kajian dan penelitian terus dilakukan untuk mengungkap lebih dalam mengenai misteri asal usul garam di lautan. Informasi ini menjadi bagian penting dalam pemahaman ilmiah manusia terhadap planet bumi dan proses alaminya yang terus berlangsung.

Hal ini juga memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang kompleksitas lautan yang telah menjadi objek penelitian dan sumber kekaguman manusia sejak zaman dahulu. (*)

Tags GaramBagikan

RELATED NEWS