ASDP Pegang Erat Prinsip 5P
JAKARTA (sijori.id) — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP mengelola 160 unit ferry yang menjangkau lebih dari 300 rute di 36 pelabuhan di seluruh Indonesia. Tak hanya andal dalam jasa penyeberangan, ASDP kini mengembangkan bisnis lain terkait pengembangan kawasan pelabuhan, seperti Bakauheni Harbour City di Provinsi Lampung dan Kawasan Marina Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dikutip dari laman resmi ASDP, Jumat 4 Agustus 2023.
Inovasi ini turut menggairahkan sektor pariwisata nasional. Kontribusi ASDP terhadap negara juga terus meningkat. Merujuk laporan keuangan tahun 2022, ASDP tercatat menyetorkan dividen sekitar Rp101 miliar untuk keuangan negara. Capaian ini salah satunya didorong transformasi perseroan sepanjang 2022 hingga sukses mencetak laba tertinggi sepanjang sejarah sebesar Rp585 miliar.
Transformasi perusahaan dalam menjalankan bisnis berkelanjutan tak lepas dari pengelolaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang bertumpu pada 5P yakni People, Planet, Prosperity, Peace dan Partnership. Prinsip tersebut merupakan pengembangan dari pedoman perusahaan sebelumnya yakni 3 yaitu People, Planet, Profit.
Corporate Secretary ASDP Shelvy Arifin mengatakan ASDP mengubah haluan bukan semata memberikan kemanfaatan yang lebih besar kepada masyarakat dan lingkungan di sekitarnya, tetapi juga untuk kemajuan perusahaan.
“ASDP kini mengubah strategi CSR (corporate social responsibility) untuk fokus pada program SDGs (Sustainable Development Goals) dengan prioritas program pendidikan, lingkungan, pemberdayaan UMKM dan kesehatan. Kami merasa dengan filantropi saja tidak cukup,” kata Shelvy dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat 4 Agustus 2023.
Perusahaan yang menyusun program dengam berorientasi 5P dinilai akan meningkatkan nilai perusahaan sehingga keberlanjutan bisnis perusahaan bisa tercapai. Pada sisi profit, ASDP mengarahkan program CSR yang sejalan dengan operasional perusahaan. Kemudian, pada sisi people, dilakukan pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi operasional perusahaan.
Pemberdayaan Perempuan
Shelvy mengatakan ASDP teah melakukan pemberdayaan perempuan pesisir lewat program Pelatihan Menjahit (di Merak), pemberdayaan masyarakat melalui seni (Labuan Bajo), dan beasiswa tingkat sarjana di Universitas Teknologi Sumbawa untuk anak-anak sekitar pelabuhan.
Adapun pada sisi planet, sebanyak 35% kegiatan CSR ditujukan sebagai program pelestarian lingkungan, khususnya laut dan pantai. "Secara khusus kami memasukkan aspek lingkungan dalam misi perusahaan kami. Itu yang menggambarkan betapa lingkungan menjadi hal yang penting bagi kami,” ujarnya.
Tidak hanya itu, ASDP terus mendukung program inisiasi Kementerian BUMN yang mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat salah satunya yaitu PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) yang difokuskan untuk kalangan perempuan pelaku usaha, tidak terkecuali istri dari pekerja BUMN. (*)