Basa-basi Mencerminkan Pribadi

Pratiwi - Sabtu, 03 September 2022 16:25 WIB
ilustrasi | freepik

YOGYA (sijori.id) - Tahukah Kamu, bahwa basa-basi ternyata dapat mengungkap kepribadian umum seseorang? Sebuah studi menemukan bahwa, obrolan ringan atau basa-basi selama empat menit, dapat memberikan aspek kepribadian kita, seperti apakah kita ekstrovert atau introvert, dan memengaruhi interaksi sosial selanjutnya.

“Ini mungkin tampak seperti membuang waktu dan produktivitas—tidak berguna. Tetapi penelitian kami menunjukkan obrolan ringan adalah cara penting untuk mempelajari kepribadian orang lain, yang pada gilirannya membantu kami untuk memprediksi dengan lebih baik bagaimana mereka akan berperilaku di masa depan,” kata Daniel Sgroi dari University of Warwick, rekan penulis penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE tersebut.

Dalam penelitian berjudul “Small Talk and Theory of Mind in Strategic Decision-Making” ini, Srgoi dan Bose merekrut 338 peserta, dan membagi mereka menjadi dua kelompok sebelum mereka bertemu secara langsung, dengan masing-masing peserta diminta untuk menyelesaikan tes kepribadian dan tes IQ.


“Dalam setiap kelompok, peserta dipasangkan dan terlibat dalam percakapan empat menit melalui teks atau tidak memiliki kontak dengan pasangan mereka,” tulis penelitian tersebut.

Selanjutnya, para peserta harus menebak aspek kepribadian pasangan mereka, seperti seberapa ekstrovert mereka, dan memprediksi apakah mereka akan bertindak kooperatif atau egois dalam dua permainan strategis.


Melalui eksperimen ini, tim menemukan mereka yang mengobrol mendapat skor lebih tinggi dalam memprediksi IQ pasangan mereka dan jawaban atas tes kepribadian—meskipun mereka juga lebih cenderung memproyeksikan ciri kepribadian mereka sendiri kepada pasangannya.


Artinya, menurut peneliti, respons kita selama basa-basi: apakah kooperatif-aktif, atau cenderung murung dan terlihat tidak terkesan, menunjukkan kepribadian kita secara umum. Seorang ekstrovert, cenderung aktif dalam menggali obrolan, sementara introvert akan sebaliknya.

“Bahkan, dalam beberapa menit, kita akan mulai membentuk model mental orang yang kita ajak bicara: apakah mereka ekstrovert atau introvert, apakah mereka tampak optimis atau murung, kooperatif atau tidak kooperatif? Kesan semacam ini tidak akan sempurna, tetapi akan bermanfaat,” kata Sgroi, dalam pemaparannya kepada The Guardian, dikutip Jumat (2/9/2022).


Selanjutnya, para peserta bertemu dan bermain dengan mitra percakapan mereka – atau dengan orang asing jika mereka berada dalam kelompok tanpa kontak—yang memungkinkan para ilmuwan untuk menilai dampak obrolan ringan sebelumnya pada taktik mereka.


“Mereka yang terlibat dalam obrolan ringan dengan pasangannya memiliki pemahaman yang lebih baik tentang kepribadian pasangannya – mereka mendapat skor yang jauh lebih baik dalam memprediksi sifat-sifat karakter mereka dan pada gilirannya ini membantu mereka untuk memprediksi bagaimana mereka akan berperilaku,” kata Sgroi, memaparkan kesimpulan penelitian timnya.

Dalam kesempatan lain, Georgie Nightingall, pendiri Trigger Conversations, mengatakan obrolan ringan adalah cara yang bagus untuk memfasilitasi kolaborasi di tempat kerja.

“Orang-orang menganggap basa-basi itu sulit karena rasanya seperti tidak akan pernah berakhir. Setelah Anda memiliki semua informasi yang Anda butuhkan, itu bisa terasa canggung dan sia-sia,” ujarnya.

“Tetapi, jika Anda melihatnya sebagai pintu gerbang dan mengajukan pertanyaan lanjutan, itu dapat membantu Anda berhubungan dengan orang lain,” sambungnya.

Selanjutnya, para peserta harus menebak aspek kepribadian pasangan mereka, seperti seberapa ekstrovert mereka, dan memprediksi apakah mereka akan bertindak kooperatif atau egois dalam dua permainan strategis. (Eff)

Tags basa-basiBagikan

RELATED NEWS