Batam Kukuhkan Diri sebagai Kawasan Pengekspor Hasil Laut

Pratiwi - Selasa, 02 November 2021 15:26 WIB
Program terobosan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), terutama di bidang akuakultur selalu mengedepankan keberlanjutan ekologi

BATAM (sijori.id) - Kepala Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu (SIKPM) dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Batam, Anak Agung Gede Eka Susila mengatakan sepanjang tahun 2021, telah dilakukan 51 kali ekspor produk perikanan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 8,14 miliar.

"Nilai tersebut meningkat 115,1 persen jika dibandingkan dengan nilai ekspor produk rumput laut kering pada tahun 2020," ungkapnya, Minggu (31/10).

Selain rumput laut kering, produk unggulan Batam yang paling dominan diekspor adalah komoditi udang segar. Tercatat pada Semester I tahun 2021 udang segar telah diekspor sebanyak 907,9 ton dengan nilai transaksi sebesar Rp 3,13 miliar.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan dan Fasilitas Pabean dan Cukai I Bea Cukai (BC) Batam, Muhammad Solafudin mengatakan sejauh ini BC Batam selalu memfasilitasi dengan memberikan pelayanan jalur hijau kepada komoditas produk perikanan, seperti rumput laut kering ini.

"Saat ini semua pengurusan dokumennya juga sudah melalui sistem sehingga prosesnya lebih ringkas dan cepat," jelasnya.

Saat ini terdapat seribu kepala keluarga yang menjadi produsen rumput laut kering di Batam. "Melihat kondisi tersebut pemerintah tentunya akan terus mengasistensi dan memfasilitasi sehingga akan semakin banyak produsen. Dengan begitu akan memacu ekspor produk hasil perikanan dan menggerakan roda perekonomian negara," tuturnya. (*)

Editor: Pratiwi
Tags ikanEksporBagikan

RELATED NEWS