Belanja Hemat ke Luar Negeri saat Akhir Tahun

Pratiwi - Kamis, 21 Desember 2023 23:26 WIB
Ilustrasi wanita berbelanja.

Berbelanja di luar negeri pada akhir tahun seringkali menjadi kegiatan yang dinantikan, terutama menjelang liburan dan perayaan tahun baru.

Banyak orang memanfaatkan waktu ini untuk refreshing sekaligus berburu produk-produk dari brand favorit mereka. Memang sudah bukan rahasia lagi bahwa merek-merek tertentu memiliki harga yang lebih murah di luar negeri.

Country Manager Wise Indonesia, Elian Ciptono memberikan tips berikut untuk membantu wisatawan Indonesia berhemat saat berbelanja di luar negeri selama liburan akhir tahun.

4 Tips Belanja Hemat Keluar Negeri Saat Akhir Tahun

Pelajari Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah

Sebelum bepergian, pantau pergerakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara tujuan. Informasi ini membantu Anda memilih waktu yang tepat untuk menukar uang atau melakukan pembelian, sehingga Anda bisa mendapatkan lebih banyak nilai untuk uang Anda.

Ketahui Cara Berbelanja Bebas Pajak

Banyak negara mengizinkan wisatawan untuk mengajukan pengembalian PPN (pajak pertambahan nilai) atau VAT (Value Added Tax), atau bahkan menawarkan belanja bebas pajak. Lakukan riset mengenai prosedur pengembalian pajak di negara tujuan sebelum berbelanja.

Bandingkan Harga Secara Online Sebelum Membeli

Memeriksa harga online, terutama untuk brand mewah, dapat membantumu untuk mengetahui bila produk tersebut memang lebih murah untuk dibeli di luar negeri

Bayarlah dengan mata uang setempat: Saat menarik uang dari ATM atau melakukan pembayaran di luar negeri, pilihlah pembayaran dengan mata uang lokal (tanpa konversi) untuk menghindari biaya tambahan.

Waspadai Biaya Tersembunyi

Banyak penyedia layanan menambahkan biaya tersembunyi dalam bentuk markup nilai tukar, meskipun tampak transparan di depan dengan menampilkan upfront fee.

Riset Wise tentang biaya tersembunyi menemukan bahwa pada tahun 2022, masyarakat Indonesia membayar Rp3,455 triliun untuk transaksi luar negeri yang menggunakan kartu (debit card atau credit card), di mana 70% dari biaya tersebut disembunyikan dalam bentuk markup nilai tukar. Untuk itu, carilah penyedia layanan dengan struktur biaya yang transparan dan jangan mudah percaya dengan istilah seperti "bebas biaya". (*)

Editor: Pratiwi
Tags belanjaBagikan

RELATED NEWS