- SCIENCETECH
- SEPUTAR SIJORI
- Destinasi & Kuliner
- Ekonomi, Fintech & UMKM
Belum Ada Investor Serius ke IKN

JAKARTA (sijori.id) - Hingga kini proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) belum berhasil menarik minat konkret atau serius dari investor. Sejak digaungkan oleh Presiden RI, Jokowi, 3 tahun lalu, kabarnya banyak investor yang tertarik masuk dan menggarap mega proyek ini. Bahkan Jokowi berani mengklaim dalam jajak pasar pertama Oktober lalu di hadapan 250 calon investor IKN, mengalami oversubscribed dari para investor.
Beberapa waktu lalu, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mengatakan G20 telah menghasilkan nota kesepahaman investor dari Korea Selatan yakni LG dan Hyundai. Kendati demikian, sejumlah negara lainnya juga telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.
Tak ketinggalan, perusahaan produsen listrik multinasional, Foxconn juga disebut berminat untuk masuk ke IKN. Foxconn akan masuk dalam penyediaan teknologi di IKN, pemerintah tengah mendiskusikan proposal yang ditawarkan Foxconn. Lalu produsen furnitur dan perabot rumah tangga asal Swedia, IKEA juga dikabarkan berminat. Demikian ulas TreanAsia.com
Sejauh Apa Investasi IKN?
Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Nurul Ichwan mengungkapkan, hingga saat ini belum ada calon investor IKN yang benar-benar menunjukkan keseriusannya dalam mengelola IKN.
Nurul mengatakan, belum ada perusahaan yang mengajukan Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada Kementerian Investasi/BKPM untuk terjun dalam investasi IKN ini. Menurut Nurul, hingga saat ini para calon investor masih melakukan observasi baik melihat langsung kondisi IKN hingga mencari area yang pas untuk digunakan berinvestasi.
"Lah belum ada pengajuan NIB, kan areanya masih belum, mereka belum melihat langsung, menentukan lokasinya dimana kemudian mau bangun apa belum. Masih baru masih ada masterplan saja kan,"tambahnya
Pemerintah baru akan merealisasikan penarikan calon investor IKN pada 2023 mendatang. Hal ini karena masih terganjal belum adanya anggaran pada tahun 2022, sehingga pemerintah hanya menawarkan atau promosi terkait proyek IKN ini kepada calon investor,harapannya melalui hal tersebut akan menemukan calon investor potensial.
Sebelumnya pemerintah menyebut akan mengandalkan pendanaan pembangunan IKN sebesar 80% dari investor. Sementara itu sisanya sebesar 20% akan dibiayai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dengan proyeksi pembangunan IKN menghabiskan dana hingga US$34 miliar atau Rp531,2 triliun.
Namun hingga sekarang tak kunjung juga investor menanamkan modalnya di IKN. (*)
Berita Selanjutnya