BI Dongkrak Sektor Pariwisata menuju Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) berjanji untuk memperkuat kerjasama dengan Pemerintah Pusat dan Daerah guna meningkatkan sektor pariwisata melalui penggunaan maksimal semua kantor perwakilan Bank Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri.
Menurut Deputi Gubernur BI Aida S Budiman, percepatan pemulihan sektor pariwisata harus diperlakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Ada beberapa pengajaran signifikan dari pemulihan pariwisata sepanjang 2023 yang bisa menjadi dasar untuk memperkuat strategi akselerasi kinerja pariwisata di masa mendatang.
Pertama, lanjut Aida, diperlukan peningkatan dalam aktivitas wisatawan domestik yang mendukung pemulihan pariwisata nasional, termasuk melalui penguatan strategi BBWI. Kedua, upaya untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara terus diperhatikan guna mendukung peningkatan pendapatan devisa dan kinerja pariwisata nasional.
“Pengembangan destinasi perlu diakselerasi dengan berorientasi pada kualitas sebagaimana telah dituangkan oleh pemerintah dalam RPJMN(Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional), dan memastikan inklusivitas dari pengembangan destinasi terutama dengan mengoptimalkan peran wirausaha generasi muda,” ucap Aida dalam siaran pers, Selasa 5 Desember 2023.
Ia menjabarkan saat ini BI sudah berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan daerah dengan memperkuat advokasi dan penelitian, mengembangkan UMKM, melakukan digitalisasi sistem pembayaran yang mendukung industri pariwisata.
Selain itu, pihaknya juga mendorong dalam kaitannya mempromosikan investasi pariwisata melalui Unit Hubungan Investor (IRU) - Unit Hubungan Investor Regional (RIRU) - Unit Hubungan Investor Global (GIRU).
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Odo RM Manuhutu, menyoroti pentingnya kerjasama antara berbagai pihak untuk memperkuat kinerja pariwisata nasional.
Dalam konteks ini, ia menekankan tiga poin yang harus menjadi perhatian Sekretariat Bersama Pariwisata. Pertama, fokus pada pengembangan pariwisata berkualitas untuk menarik wisatawan mancanegara yang berbelanja tinggi.
“Kedua, berbekal jumlah penduduk usia muda yang besar dan transisi demografi yang sedang berlangsung, sinergi program penguatan pariwisata harus dapat menyasar preferensi dan memobilisasi potensi pasar wisnus berusia muda tersebut. Ketiga, keterlibatan swasta terus didorong untuk berkolaborasi memelihara dan menjaga keberlangsungan program pengembangan DPSP (Destinasi Pariwisata Super Prioritas),” tutur dia.
Di sisi lain, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Hariyanto menegaskan dukungan dan kolaborasi dalam pengembangan destinasi pariwisata akan terus diperkuat, terutama berfokus pada tiga aspek.
Hariyanto menjelaskan ketiga aspek dimulai dari yang pertama adalah asesmen dan monitoring implementasi penerapan pariwisata berkualitas di DPSP secara periodik melalui Sekber Pariwisata yang nantinya dapat diperluas ke destinasi lain yang potensial untuk dikembangkan.
“Kedua, pengembangan desa wisata melalui penyelenggaraan kompetisi dengan basis Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), berkolaborasi dengan BI. Ketiga, pengembangan desa wisata dan UMKM yang berkontribusi bagi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,” tutupnya. (*)